MANILA, KOMPAS.com - Pasukan pemerintah Filipina mengaku telah merebut kendali penuh atas Kota Marawi, menyusul berakhirnya bentrokan dengan kelompok teroris Maute di wilayah itu.
Klaim ini disampaikan pihak Angkatan Bersenjata Filipina, yang dikutip laman Philstar, Senin (29/5/2017).
Juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan, hanya daerah kecil di Marawi yang kini masih berada di bawah kendali kelompok Maute, setelah enam hari pertempuran.
Baca: Umat Muslim Kota Marawi Lindungi Warga Kristen dari Militan Maute
"Kami memiliki kendali penuh atas kota, informasi ini bertentangan dengan apa yang menyebar di media sosial dan informasi lainnya. Itu semua mungkin berita palsu," kata Padilla.
"Tidak benar separuh kota dikendalikan oleh pemberontak," tegas Padilla dalam sebuah konferensi pers.
Selain warga sipil, sekitar 61 gerilyawan, 15 tentara, dan tiga polisi termasuk di antara korban tewas, dalam peristiwa di kota tersebut.
Padilla menambahkan, pihak militer meyakini bahwa masa akhir pertempuran dengan kolompok teroris tersebut sudah dekat.
"Meskipun kami tidak memiliki garis waktu, kami berusaha mengakhiri ini sesegera mungkin," kata Padilla kepada AFP.
Padilla mengaku telah menerima informasi bahwa hanya ada 40 sampai 50 elemen bersenjata yang tersisa di Marawi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.