Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedikitnya 2.000 Orang Masih Terjebak di Dalam Kota Marawi

Kompas.com - 29/05/2017, 15:26 WIB

MARAWI, KOMPAS.com - Pasukan Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok militan Maute, Senin (29/5/2017), di kota Marawi, Mindanao.

Sementara itu, pemerintah Filipina mengkhawatirkan sebanyak 2.000 orang warga masih berada di dalam kota dan terjebak dalam tembak menembak.

Meski Presiden Rodrigo Duterte sudah menyatakan status darurat militer di seluru Mindanao, krisis yang sudah nyaris terjadi sepekan ini belum terlihat akan berakhir.

Baca: Tentara Temukan 8 Warga Sipil yang Dieksekusi Militan di Kota Marawi

Baku tembak dari jalan ke jalan diwarnai pengeboman militer tak kunjung mengakhiri perlawanan militan Maute di salah satu kota besar Filipina yang berpenduduk mayoritas Muslim itu.

Kondisi ini semakin membuat banyak pihak khawatir soal nasib warga yang masih terjebak di dalam kota.

"Mereka mengirim SMS untuk meminta tolong," kata Zia Alonto Adiong, juru bicara komite manajemen krisis provinsi Lanao del Sur.

Zia mengatakan, pihaknya mencatat sedikitnya 2.000 warga kota terjebak baku tembak dan tak bisa meninggalkan kota tersebut.

"Mereka tak bisa pergi karena khawatir mereka malah menuju pos penjagaan yang dibuat kelompok militan," tambah Zia.

Sementara itu, pemerintah Filipina mengatakan, kelompok Maute sudah membunuh setidaknya 19 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Selain itu, 17 personel tentara dan polisi juga tewas ditambah 61 korban jiwa dari kelompok militan Maute.

Pada Minggu (28/5/2017) pagi tentara menemukan delapan jenazah warga sipil dibuang di dekat jembatan di pinggiran kota Marawi yang berpenduduk 200.000 jiwa itu.

Myrna Bandung, seorang warga kota, mengatakan, dia bersama kedelapan orang yang tewas itu saat dihentikan anggota kelompok Maute.

"Mereka tak membunuh saya karena saya bisa mengutip ayat-ayat Al Quran. Mereka (para korban) tak begitu beruntung," ujar Myrna yang terlihat sangat syok.

Sebagian besar warga Marawi mengungsi ke kota-kota terdekat untuk menghindari baku tembak dan menjadi korban serangan bom pasukan pemerintah.

Baca: Polri Terlusuri Informasi Seorang WNI Jadi Korban di Marawi

Saat ditanya soal kemungkinan warga sipil menjadi korban pengeboman pasukan pemerintah, jubir militer Filipina Brigjen Restituto Padilla menjamin serangan udara akan dilakukan dengan presisi tinggi.

Padilla menegaskan, operasi serangan udara akan terus berlangsung di kawasan yang menjadi tempat persembunyian anggota kelompok militan ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com