Baca: Pengebom Manchester "Terbukti” Berkaitan dengan ISIS
Kedua bersaudara itu terlibat percakapan telepon beberapa menit sebelum Salman Abedi meledakkan dirinya di Manchester Arena, tak lama setelah konser penyanyi AS, Ariana Grande usai.
Namun, demikian kata Ben Salem, Hasyim tidak mengatakan kepada penyidik Libya kapan, dimana, dan bagimana rencana bom bunuh diri kakaknya itu bakal dilakukan.
Serangan pada Senin (23/5/2017) malam atau Selasa (24/5/2017) pagi WIB itu telah menewaskan 22 orang, dan setidaknya lebih dari 100 orang tewas.
Hashim dilaporkan telah mengakui, setelah diinterogasi pihak perwajib di Tripoli, bahwa dia dan Salman, kakaknya, adalah anggota ISIS dan ia tahu rencana serangan di Manchester.
Salman Abedi memasuki Libya pada 19 April dan balik lagi pada 17 Mei. Ia mengaku akan pergi ke Arab Saudi untuk Umrah, demikian kata Ben Salem kepada Channel Libya.
Baca: Jumlah Korban Ledakan di Manchester Kian Bertambah, 22 Tewas
Ternyata apa yang disampaikan Salman Abedi itu tidak benar. Hanya Hashim yang mengetahui kalau Salman sebenarnya kembali ke Inggris, demikian Ben Salem.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan