KOMPAS.com - Pada 26 Mei 2000 ribuan pendukung Hezbollah turun ke jalan mengelu-elukan pemimpin mereka Hassan Nasrallah.
Turunnya para pendukung Hezbollah ini terkait kegembiraan mereka setelah pasukan Israel ditarik mundur dari wilayah selatan Lebanon.
Dalam pidatonya di tengah pesta kemenangan itu, Nasrallah menjanjikan semua tanah sengketa dan tahanan yang masih berada di Israel akan dikembalikan ke Lebanon.
Wilayah yang disebut Nasrallah adalah kawasan yang dikenal sebagai peternakan Sheeba di perbatasan Lebanon-Suriah tetapi diduduki Israel sejak 1967.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: HMS Coventry Tenggelam dalam Perang Falklands
Sebelumnya pasukan penjaga perdamaian PBB yang dilengkapi kendaraan lapis baja memulai patroli di wilayah yang dulu dikuasi Israel di Lebanon.
Utusan khusus PBB Terje Roed-Larsen mengatakan, pasukan PBB akan dikerahkan ke posisi-posisi permanen di dekat perbatasan Israel segera setelah PBB memverifikasi penarikan mundur pasukan Israel.
Peristiwa ini adalah bagian dari pendudukan Israel di Lebanon Selatan setelah negeri itu menginvasi Lebanon pada 1982.
Invasi Israel ini dilakukan untuk menumpas basis-basis PLO dari Lebanon dan mendukung milisi Kristen Maronit yang minoritas.
Invasi ini memang membuat PLO hengkang dari Lebanon dan sejak saat itu Israel mempertahankan pasukannya di sana untuk membantu Tentara Pembebasan Lebanon (FLA) sebuah milisi bersenjata Kristen di Lebanon.
Israel kemudian sempat menarik mundur pasukannya antara 1983-1985 tetapi tetap mengendalikan wilayah yang mereka sebut sebagai sabuk keamanan Lebanon Selatan.
Awalnya Israel mengontrol daerah itu bersama dengan negara Lebanon merdeka yang memerdekakan diri secara sepihak hingga 1984.
Setelah itu, Israel mengendalikan kawasan itu bersama Tentara Lebanon Selatan (SLA) yang merupakan transformasi dari Tentara Pembebasan Lebanon (FLA).
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Kekalahan Perancis di Dien Bien Phu
Hingga 2000, Israel memberlakukan tempat itu sebagai kawasan penyangga antara kota-kota di wilayah utara Israel dan berbagai milisi bersenjata di Lebanon.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.