Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Uji Sampel Pecahan Pesawat yang Tewaskan Presiden Polandia

Kompas.com - 26/05/2017, 17:25 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com - Tim Kejaksaan Polandia masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat di tahun 2010, yang menewaskan Presiden Lech Kaczynski, bersama 95 orang lainnya.

Langkah lanjutan yang dilakukan tim investigasi itu adalah dengan mengirimkan contoh pecahan pesawat ke Inggris, untuk pengujian laboratorium.

Seperti diberitakan Associated Press, Jumat (26/5/2017), pengujian itu diharapkan dapat mengungkap misteri, apakah bencana di pesawat itu diakibatkan oleh sebuah ledakan.

Ewa Bialik, Juru bicara Kejaksaan Agung Polandia, Kamis malam mengatakan, sampel pecahan pesawat telah sampai di Laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan di Inggris.

Sejauh ini, tim kejaksaan tengah menyelidiki apakah ada orang yang harus menghadapi tuntutan atas kecelakaan yang terjadi di wilayah Smolensk, Rusia tersebut.

Tim penyelidik pun berencana mengundang Perdana Menteri Polandia kala itu, Donald Tusk, untuk dihadirkan sebagai saksi. Tusk saat ini menjadi Presiden Dewan Eropa.

Sebelumnya, partai berkuasa di Polandia yang dipimpin oleh saudara kembar presiden, menolak temuan pakar penerbangan yang menyebut kecelakaan itu adalah murni sebuah kecelakaan.

Sesaat setelah kecelakaan di bulan April 2010, halaman istana Polandia yang luas berubah menjadi ”lautan” lilin yang menyala. Aneka rupa kembang pun memenuhi tempat itu.

Hal tersebut menjadi ungkapan dukacita warga atas meninggalnya Presiden Lech Kaczynski dan istrinya, Maria Kaczynska.

Pasangan suami istri itu termasuk di antara 90-an korban tewas dalam kecelakaan pesawat kepresidenan Polandia tipe Tupolev 154.

Baca: Mobil Limusinnya Ditabrak Fiat, PM Polandia Luka Ringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com