Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Wanita Berjilbab Diserang di Sydney, Ratusan Mahasiswa Protes

Kompas.com - 25/05/2017, 11:00 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Sedikitnya 150 mahasiswa dan staf melakukan aksi demonstrasi di luar kampus University of Technology Sydney (UTS) Australia, Rabu (24/5/2017), untuk memprotes dugaan serangan terhadap empat mahasiswi Muslim.

Dua pekan lalu empat wanita yang mengenakan jilbab, berusia antara 18-23 tahun, diduga diserang oleh seorang wanita berusia 39 tahun di luar gedung kampus tersebut.

Tiga di antaranya adalah mahasiswa UTS sedangkan yang lainnya adalah mahasiswa University of New South Wales (UNSW).

Pelaku tersebut telah ditangkap polisi dan jadi tersangka karena diduga telah melakukan serangan secara fisik terhadap empat wanita Muslim itu.

Baca: Mahasiswa Doktoral Asal Indonesia di Perth Diserang Sekelompok Orang

Para demonstran berkumpul di depan menara UTS, sebelum berjalan ke lokasi kejadian dimana mereka menuliskan pesan mengecam rasisme dan menyambut warga Muslim.

Mahasiswa hukum dan politik Aishah Ali dari Asosiasi Muslim UTS mengatakan kaget dan kecewa saat mengetahui adanya serangan tersebut.

"Hal itu membuat saya merasa sangat cemas dan paranoid minggu itu. Hal itu bisa terjadi pada saya. Saya selalu melewati bangunan itu," katanya.

"Kita seharusnya tidak perlu selalu berjaga-jaga [atau] terus terbebani dengan paranoia di lingkungan yang dianggap sebagai tempat belajar yang aman," katanya.

"Wanita atau bukan, Muslim atau bukan, kita tidak pantas takut," tambahnya.

Ali menganggap tindakan rasisme perlu diungkap dan dikutuk di depan umum.

"Saya kira penting bersikap aktif terhadap isu-isu seperti ini agar tidak menjadi hal yang normal," katanya.

Baca: Copot Jilbab Wanita Muslim Sambil Berkata "Ini Amerika!"

"Kami ingin menyebarkan kesadaran mengenai hal ini, kesadaran untuk berdiri dan tidak takut pada konsekuensinya, terutama jika ada berhubungan dengan masyarakat luas," paparnya.

"Masalah ini mempengaruhi setiap orang dengan cara berbeda," katanya.

Verity Firth dari Unit Keadilan Sosial, Kesetaraan dan Keanekaragaman di UTS mengatakan universitas tersebut secara aktif menentang rasisme. Rektor kampus itu pun telah memberikan masukan pada usulan perubahan Pasal 18C dari Undang-Undang Diskriminasi Rasial di Australia.

"Kami bertekad untuk membangun budaya kampus yang inklusif dan terbuka," katanya.

"Saya bersama Anda semua di sini hari ini berjanji tidak mentolerir rasisme di kampus kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com