MANCHESTER, KOMPAS.com - Pelaku serangan bom bunuh diri yang menewaskan 22 orang dan melukai 60 lainnya di Manchester Arena, Senin tengah malam, didugai tak beraksi seorang diri.
Keyakinan itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd dalam salah satu bagian wawancara dengan jaringan Radio BBC, Rabu (24/5/2017).
Seperti yang telah diberitakan, aparat keamanan di Inggris telah mengidentifikasi pelaku serangan adalah pria bernama Salman Abedi. Dia adalah warga kelahiran Inggris, keturunan Libya.
Aksi bom bunuh diri pemuda 22 tahun ini dilakukan di salah satu sisi Manchester Arena, tempat di mana sedang berlangsung konser penyanyi Amerika Serikat Ariana Grande.
"Kemungkinan besar, mungkin, bahwa dia tidak melakukan ini sendiri," kata Rudd.
Rudd juga mengatakan, Abedi telah diketahui melakukan pengamatan dari sisi keamanan sebelum melakukan pengeboman.
Menanggapi aksi teror ini, sebanyak 3.800 tentara akan ditempatkan di jalan-jalan di Inggris. Dengan demikian, petugas polisi mendapat keleluasaan untuk melakukan patroli dan investigasi.
Identitas para korban mulai terungkap sedikit demi sedikit.
Salah satu di antara korban tewas adalah bocah perempuan berusia delapan tahun, dua gadis remaja, dan seorang pria berusia 28 tahun.
Sementara, hingga saat ini tercatat ada 60 orang yang terluka dalam serangan ini. Beberapa di antara para korban berada dalam kondisi kritis yang membahayakan jiwa mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan