KAIRO, KOMPAS.com – Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pada Selasa (23/5/2017) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Manchester Arena, Senin (22/5/2017) malam, yang menewaskan 22 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Dalam pernyataannya layanan pesan daring Telegram, ISIS menyatakan, salah satu “prajurit” khilafah telah menanam bom di lokasi konser musik pop di Manchester Arena.
"Salah satu tentara khilafah mampu menempatkan bahan peledak dalam sebuah pertemuan Tentara Salib di kota Manchester," kata pernyataan tersebut, demikian Reuters.
Klaim tersebut muncul di saat polisi Inggris berusaha untuk mempersempit penyelidikan mereka hanya kepada satu tersangka atau tersangka tunggal – nama pelaku tidak dipublikasikan.
Baca: Simpatisan Teroris ISIS di Suriah "Rayakan" Serangan di Manchester
Negara Islam tidak memberikan rincian tentang penyerang atau bagaimana ledakan tersebut dilakukan pada Senin malam. Pernyataan ISIS itu dipantau oleh kelompok SITE.
ISIS memang sering dengan cepat mengklaim sebagai pihak yang bertangung jawab atas serangan teror di berbagai negara, namun beberapa klaim sebelumnya tidak terbukti ISIS terlibat.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut serangan mematikan di Manchester Arena sebagai "serangan teroris yang tidak berperasaan".
Di Washington, Direktur Intelijen Nasional Daniel Coats mengatakan, meskipun ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan Manchester, "kami belum memverifikasi keterkaitan itu.”
Baca: Polisi: Pelaku Serangan di Manchester Beraksi Seorang Diri
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.