Akhirnya pada 22 Mei 1990, Republik Yaman diproklamasikan dengan Ali Abdullah Saleh sebagai presiden sedangkan Ali Salim al-Beidh menjadi perdana menteri.
Sebuah masa transisi selama 30 bulan ditetapkan untuk menyelesaikan penyatuan dua sistem politik dan ekonomi.
Sebuah dewan kepresidenan dipilih oleh 26 anggota dewan penasihat Republik Arab Yaman dan 17 anggota presidium Republik Demokratik Rakyat Yaman.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Uni Soviet Cabut Blokade terhadap Berlin
Dewan kepresidenan ini kemudian memilih perdana menteri yang membentu kabinet, membentuk parlemen bersama berisi 310 kursi terdiri atas 159 anggota dari utara, 111 dari selatan, dan 31 anggota independen.
Konstitusi baru Yaman juga disepakati pada Mei 1990 dan diratifikasi pada Mei 1991.
Konstitusi ini memastikan Yaman akan menggelar pemilu yang bebas, sistem multipartai, hak rakyat memiliki properti pribadi, kesamaan di hadapan hukum, dan menghormati HAM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.