Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Merugi, Cathay Pacific Rumahkan 600 Karyawan

Kompas.com - 22/05/2017, 13:35 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Maskapai Cathay Pacific telah merumahkan hampir 600 staf dari kantor pusatnya.

Kebijakan ini merupakan bagian dari pemecatan terbesar dalam dua dekade terakhir, akibat kerasnya persaingan dengan maskapai lain, dan kondisi bisnis yang sulit.

Maskapai yang berbasis di Hong Kong ini, memangkas 190 orang dari jabatan manajer, atau kira-kira seperempat dari jumlah seluruh pekerjaan manajemen di perusahaan itu.

Selain itu, Cathay pun memangkas 400 pekerja dalam tugas non-manajerial.

Seperti diberitakan Associated Press, Senin (22/5/2017), dalam pernyataan tertulis Cathay menyebut, para pekerja di "garis depan", termasuk pilot dan awak kabin, tidak akan terpengaruh dengan kebijakan ini.

Namun, para karyawan tersebut tetap diminta untuk memberikan kontribusi dalam hal efisiensi dan produktivitas yang lebih besar.

Perusahaan penerbangan terbesar di Hong Kong ini melakukan perombakan paling besar sejak 1998. Kala itu, 800 orang terpaksa dipangkas menyusul krisis ekonomi yang melanda Asia.

Cathay melakukan pemotongan setelah melaporkan kerugian sebesar 74 juta dollar AS pada tahun 2016. Ini merupakan angka kerugian tahunan pertamanya sejak tahun 2008.

Baca: Cathay Pacific Mencatat Kerugian Pertama Sejak 2008

Perusahaan tersebut menyalahkan kinerja yang buruk dalam mengintensifkan persaingan dari maskapai Asia dan maskapai penerbangan China daratan sebagai penyebab. 

Selain itu, diyakini pula ada kontirbusi dari perlambatan ekonomi China, yang berimbas para performa bisnis Cathay.

CEO Cathay, Rupert Hogg mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis, perusahaan harus membuat keputusan sulit, namun perlu untuk masa depan bisnis.

"Perubahan dalam kebiasaan perjalanan orang dan apa yang mereka harapkan dari kita, persaingan yang berkembang, dan prospek bisnis yang menantang telah menciptakan kebutuhan akan perubahan yang signifikan," kata Hogg.

Maskapai penerbangan ini tercatat mempekerjakan 16.500 pekerja di Hong Kong. Diperkirakan proses pemutusan hubungan kerja (PHK) akan rampung pada akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com