MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte terbang ke Moskwa. Rusia, Senin (22/5/2017).
Perjalanan lima hari tersebut diperkirakan akan memperkuat hubungan Filipina dan Rusia, sejak Duterte berkuasa tahun lalu.
Seperti diberitakan AFP, kunjungan Presiden Filipina ini menyingkap hubungan "dekat" Filipina- Amerika Serikat yang berlangsung selama beberapa dekade, yang disebut oleh Duterte berlandaskan kemunafikan dan intimidasi.
Duterte pada hari Kamis mendatang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya, Duterte sempat menggambarkan Putin sebagai tokoh pahlawan yang diidolakannya.
Presiden Filipina juga mengungkapkan hasrat untuk menjalin ikatan pribadi dengan Putin, karena ada ketertarikan yang sama di antara keduanya tentang senjata dan perburuan.
Pada Jumat lalu, Duterte mengatakan, salah satu prioritas perjalanannya ke Rusia adalah untuk mendapatkan panduan presisi dari bom Rusia untuk digunakan menumpas kelompok militan Islam di Filipina selatan.
"Mereka bisa memberi tahu kita dengan panduan yang presisi," ungkap Duterte.
"Kami memiliki begitu banyak bom pintar, tapi tidak seakurat produk Rusia," kata dia lagi.
Duterte mencari senjata dari Rusia, bersamaan dnegan niatnya untuk menghilangkan ketergantungan dari AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.