Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Trump Ajak Negara Muslim Memerangi Radikalisme

Kompas.com - 22/05/2017, 06:26 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan kepada negara-negara Islam untuk memimpin upaya memerangi radakalisme.

Hal itu disampaikan Trump dalam pidato di hadapan para pemimpin dari 55 negara Muslim dalam pertemuan di Riyadh, Arab Saudi pada Minggu (21/5/2017) sebagai bagian dari lawatan perdananya ke luar negeri.

"Usir mereka dari muka Bumi ini," kata presiden AS ketika merujuk pada kalangan ekstrem.

Baca: Presiden Trump Datang, PM Netanyahu Mengaku Siap Bahas Upaya Damai

Trump menambahkan, negara-negara Timur Tengah tidak dapat menunggu Amerika Serikat untuk memerangi kelompok-kelompok ekstrem.

"Ini adalah pertempuran antara penjahat barbar yang berusaha membinasakan kehidupan manusia, dan orang-orang layak dari semua agama yang berusaha melindunginya," papar Trump dalam pidato di KTT Amerika Islam Arab di Riyadh.

"Artinya secara jujur langkah ini adalah mengkonfrontir krisis ekstremisme berhaluan Islam dan kelompok-kelompok teror berhaluan Islam yang menginspirasinya," tambah dia.

Ditambahkan oleh presiden AS itu bahwa perang melawan radikalisme bukan "perang antar kepercayaan" tetapi "perang antara kebaikan dan kejahatan".

Nada pidato Presiden Donald Trump di Arab Saudi ini dipandang sebagai perubahan setelah dalam masa kampanye pemilihan presiden ia kerap melontarkan retorika keras yang kemudian menimbulkan kekhawatiran dunia Islam.

Pidatonya kali ini juga tidak mencakup kata-kata kontroversial "terorisme Islam radikal" sebagaimana yang telah ia ucapkan sebelumnya.

Di masa lalu, ia mengkritik pendahulunya, Barack Obama, dan pemimpin-pemimpin lain karena tidak menggunakan istilah yang dianggap menyinggung perasaan bagi banyak orang Muslim itu.

Ia sebelumnya juga menyambut gagasan untuk membuat bank data tentang semua Muslim yang tinggal di Amerika Serikat dan mengaitkan agama Islam dengan kekerasan.

Dan dalam wawancara tahun lalu, ia bahkan mengatakan, "Saya pikir Islam membenci kita (Amerika)."

Baca: Raja Salman: Kunjungan Trump untuk Tingkatkan Keamanan Global

Trump juga menyerukan agar semua umat Islam untuk sementara dilarang masuk ke Amerika Serikat terkait dengan kekhawatiran keamanan.

Peraturan yang bertujuan untuk membatasi masuknya penduduk dari sejumlah negara yang mayoritas penduduknya Muslim masih diperkarakan di berbagai pengadilan di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com