Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump ke Saudi untuk Rajut Lagi Hubungan dengan Dunia Islam

Kompas.com - 20/05/2017, 12:15 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com  - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ingin membangun kembali hubungannya yang baik dengan dunia Muslim dalam lawatan pertamanya ke luar negeri yang dimulai di Arab Saudi, Sabtu (21/5/2017).

Trump tentu saja mengharapkan penyambutan yang hangat begitu ia tiba di negara kaya minya, Arab Saudi, dalam pembicaraan degan Raja Salman, demikian kantor berita AFP.

Namun, situasi di dalam negeri sungguh kurang baik setelah investigasi Biro Penyelidik Federal (FBI) melihat ada intervensi Rusia dalam Pilpres AS tahun lalu yang dimenangkan Trump.

Baca: Kebijakan Anti-imigran Trump Direvisi, Irak Dicabut dari Daftar "Muslim Ban"

Mantan Ditektur FBI James Comey telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan keterangan secara terbuka terkait dengan penyelidikan tersebut yang membuatnya dipecat Trump.

Penyelidikan oleh Comey itu membuat Trump menuduhnya telah melakukan “pekerjaan gila” dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pekan lalu.

Sebelum bertolak ke Arab Saudi, Trump berkicau di Twitter bahwa dia akan "sangat melindungi kepentingan Amerika" dalam perjalanan maraton delapan hari ke Timur Tengah dan Eropa, yang diharapkan menjadi sebuah ujian diplomatik yang besar baginya.

Baca: Donald Trump dan Pangeran Saudi "Berseteru" di Twitter

Pendahulunya, Barack Obama, dipandang dengan penuh curiga oleh negara-negara Teluk Arab karena melunaknya hubungan AS dengan Iran. Sedangkan Trump cenderung mengambil sikap keras terhadap Teheran.

"Dia akan lebih keras terhadap Iran," kata Philip Gordon, sekutu seniornya di Dewan Hubungan Luar Negeri AS. "Dia takkan mengajari mereka tentang demokrasi dan hak asasi manusia," tambahnya.

Menjelang kunjungan Trump ke Arab Saudi, Washington dan Riyadh telah memasukkan pemimpin gerakan Hezbollah Lebanon yang didukung Iran ke dalam daftar hitam.

Baca: Wakil Putra Mahkota Saudi Sebut Trump Sahabat Sejati Umat Islam

Dalam lawatan perdananya Arab Saudi, Trump akan didampingi istrinya Melania dan putrinya Ivanka.

Jumat malam, Arab Saudi mengumumkan telah menembak jatuh sebuah rudal balistik yang diluncurkan pemberontak Houthi di Yaman.

AS menyediakan senjata, intelijen, dan pengisian bahan bakar udara ke koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houti, yang didukung oleh Iran dan menentang pemerintah Presiden Yaman Abdu Rabbo Mansour Hadi.

Hubungan dengan dunia Islam, telah tergores oleh kebijakan imigrasi Trump yang menerapkan larangan masuk bagi enam negara Muslim.  

Baca: Arab Saudi dan AS Masukkan Pemimpin Hezbollah ke Daftar Hitam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com