WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan, penyelidikan terhadap kemungkinan bahwa kampanyenya berkolusi dengan Rusia untuk memenangkan Pilres 2016 memecah belah negara itu.
“Saya menghargai langkah itu, tetapi hal itu secara keseluruhan merupakan penyelidikan yang tak penting,” ungkap Trum ketika ditanya soal pencalonan penasihat khusus untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia, demikian kantor berita Perancis, AFP, Jumat (19/5/2017).
Baca: Republiken Mulai Angkat Bicara soal Rencana PemakzulanTrump
“Saya pikir itu memecah-belah negara,” katanya dalam sebuah konferensi pers gabungan dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.
“Tidak ada kolusi antara saya sendiri dan kampanye saya, tetapi saya bisa selalu berbicara untuk diri saya sendiri, dan Rusia - nol.”
Badan intelijen AS menduga bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatur kampanye besar untuk memenangkan pencalonan Trump dalam Pilpres AS pada November 2016.
Baca: Direktur FBI Era Obama dan Bush Pimpin PenyelidikanIntervensi
Penunjukan mantan Kepala FBI, Robert Mueller, Rabu (17/5/2016), oleh Kementerian Kehakiman AS, untuk memimpin penyelidikan federal terhadap masalah itu dilakukan saat presiden dituduh berusaha menghentikan penyelidikan.
Kekhawatiran itu dipicu pemecatan James Comey sebagai direktur FBI dan dugaan bahwa Trump sebelumnya menekan Comey atas penyelidikan tersebut.
Ketika ditanya langsung apakah dia telah meminta Comey – seperti yang dilaporkan – untuk membatalkan penyelidikan terhadap hubungan Rusia dari penasihat keamanan nasionalnya yang dipecat, Michael Flynn, Trump berang, "Tidak! Pertanyaan selanjutnya."
Baca: Lewat Sepucuk Surat, Presiden Trump Pecat Direktur FBI
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.