TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang, Jumat (19/5/2017), menyetujui undang-undang baru yang memperbolehkan Kaisar Akihito lengser dari tahtanya.
Persetujuan ini akan menjadi kaisar Jepang pertama yang mengundurkan diri dari kekuasaan dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Kaisar Akihito akan mundur dari tahtanya pada Desember 2018, saat dia berusia 85 tahun. Tahta kemudian akan diserahkan ke putra tertuanya, Pangeran Naruhito.
Kaisar terakhir Jepang yang melepaskan tahtanya secara sukarela adalah Kaisar Kokaku pada 1817.
Baca: Kaisar Jepang Isyaratkan Akan Lengser dalam Waktu Dekat
Awalnya keinginan Kaisar Akihito untuk melepaskan tahtanya mendapat tentangan dari sejumlah petinggi negara.
Kemudian demi mengantisipasi penolakan kelompok konservatif yang menginginkan dia tetap bertahta hingga wafat, Kaisar Akihito mengambil sebuah langkah luar biasa.
Pada Agustus tahun lalu, Kaisar Akihito menyampaikan keinginannya untuk mundur itu dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi.
Kondisi kesehatan menjadi alasan Kaisar Akihito ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala negara Jepang.
Pada 2003, dia menjalani operasi untuk menyembuhkan kanker prostat yang dideritanya. Pada akhir 2008, Kaisar Akihito kembali dirawat akibat sakit di bagian dada, detak jantung tak stabil, tekanan darah tinggi, dan pendarahan dalam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.