GENEVA, KOMPAS.com - Kondisi politik yang terus menghangat ternyata tetap menjadi perhatian diaspora Indonesia yang tinggal di Geneva, Swiss.
Warga Indonesia yang tinggal di Swiss ini berharap kondisi politik ini tidak akan mengguncang persatuan dan kesatuan negara.
Untuk menunjukkan dukungan moral agar pemerintahan Presiden Joko Widodo mampu menjaga dan mempertahankan NKRI sekitar 200-an warga Indonesia di Swiss menggelar aksi lilin dan doa bersama.
Baca: "Bebas, Bebaskan Ahok, Bebaskan Ahok Sekarang Juga..."
Aksi damai ini digelar di depan kantor pusat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Geneva, pada Selasa (16/5/2017) malam waktu setempat.
“Meskipun kami berdomisili di luar negeri, kami sangat concern dengan situasi terkini yang tengah berlangsung di Jakarta dan Indonesia. Kami mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dalam menjaga keutuhan NKRI,” ujar salah seorang peserta aksi, Widiasih.
Sebelum menyalakan lilin dan membacakan doa, aksi ini juga diwarnai menyanyikan lagi-lagu nasional seperti Satu Nusa Satu Bangsa dan Berkibarlah Benderaku.
Selain itu, para peserta yang mengenakan pakaian bernuansa merah putih dan membawa poster bertuliskan "Save NKRI" juga membacakan puisi, mengumandangkan doa lintas agama, dan ditutup menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Menurut Widiasih, para peserta aksi datang dari beberapa kota di Swiss misalnya Bern, Zurich, Neuchatel, Laussane, Montreux, Vevey, dan Valais.
"Bahkan ada beebrapa yang datang dari kota-kota Perancis yang dekat dengan perbatasan Swiss. Aksi serupa akan menyusul di kota-kota besar lain di Swiss," tambah Widiasih.
Widiasih menambahkan, masyarakat Indonesia di Swiss menilai Pilkada DKI yang baru saja usai menimbulkan keresahan karena menggunakan sentimen SARA untuk saling menyerang dan menyakiti satu sama lain.
Warga Indonesia di Swiss berharap semua elemen bangsa kembali mampu menciptakan perdamaian yang berkeadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Baca: Ribuan Warga Indonesia di Australia Gelar Aksi Mendukung Ahok
Mereka juga menginginkan, setiap warga Indonesia mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminasi dengan penghormatan terhadap perbedaan agama atau suku dalam semangat persatuan.
Selain mendoakan keutuhan NKRI, warga Indonesia di Swiss juga memberikan dukungan moral untuk Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama dan mendorong dipenuhinya hak-hak hukum Ahok.
"Kami juga mengimbau agar pemerintah segera menghapuskan pasal penistaan agama yang justru sering memicu ketidakadilan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM," tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.