Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Raya” dan “Rayuan Pulau Kelapa” Bergema di Atlanta

Kompas.com - 16/05/2017, 15:56 WIB

ATLANTA, KOMPAS.com – Sejumlah lagu kebangsaan, antara lain Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, Maju Tak Gentar, dan Garuda Pancasila,  dikumandangkan oleh ratusan WNI diaspora di Atlanta, Georgia, AS, Minggu (14/5/2017) atau Senin (15/5/2017) WIB.

Jonson Li, WNI diaspora di Atlanta, Selasa (16/5/2017) siang WIB melaporkan,  lagu-lagu kebangsaan dinyanyikan di Gedung CNN, untuk menyuarakan dan memperjuangkan keadilan di Indonesia.

Menurut Jonson, acara kumpul-kumpul itu diselenggarakan oleh “Indonesian Community Heritage Foundation” di Atlanta.

Baca: "Bebas, Bebaskan Ahok, Bebaskan Ahok Sekarang Juga..."

Selain memperdengarkan lagu-lagu kebangsaan, 400 WNI diaspora yang hadir juga mendengarkan orasi Daniel Fu, pengurus ICHF dan sesepuh WNI diaspora di Atlanta.

Warga menyalakan lilin dan doa bersama. Dalam sebuah pernyataan singkatnya, ICHF mengatakan,

“Kami, masyarakat Indonesia di Atlanta, mendukung  dan menjaga keutuhan NKRI yang hanya berazaskan Pancasila dan UUD1945 “

Lalu warga bersama-sama membacakan atau mengucapkan teks Pancasila.
Dalam pernyataan itu juga WNI diaspora yang tergabung dalam ICHF menuntut keadilan bagi kaum minoritas di Indonesia.

Baca: Wali Kota Amsterdam, Warga RI Gelar "Aksi Ahok" di Museumplein

“Kami juga menuntut agar keadilan ditegakkan untuk gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang telah dijatuhi hukuman penjara dua tahun dan ditahan karena kasus penistaan Al Quran,” demikian Jonson.

Jonson Li untuk Kompas.com Sekelompok WNI diaspora yang berpartisipasi dalam aksi di Atlanta, Georgia, AS, Minggu (14/5/2017). Mereka mendukung NKRI dan menuntut keadilan bagi minoritas di Indonesia.
WNI diaspora telah mengetahui, Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasarudin Umar, telah menyatakan sikap bahwa Ahok sama sekali tidak melakukan penistaaan terhadap Al Quran, majelis hakim justru tetap memvonis penjara kepada Ahok.

Baca: Aksi Bela Ahok dan Dukung Jokowi Muncul di Belasan Negara

“Beliau dihukum secara tidak adil karena beliau selalu melawan korupsi di Indonesia, berjuang untuk rakyat kecil dan mengentaskan kemiskinan di Jakarta, and selalu berjuang demi keadilan. Beliau adalah pahlawan kita semua,” kata pernyataan ICHF.

ICHF menentang keras semua kelompok dan perorangan yang ingin mengubah NKRI menjadi negara syariah, sebuah khilafah.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan merusak pilar kebangsaan Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, ‘Berbeda-beda tetapi tetap satu’,” demikian ICHF.

Seseorang seperti Ahok telah dipenjarakan demi menegakkan keadilan dan kebenaran.

“Namun ‘Cahaya Purnama’-nya tidak akan pernah redup karena jutaan manusia dari puluhan kota di dunia dan juga di Indonesia telah menyalakan lilin untuk dia,” ujar Jonson.

Baca: Aksi Bela Ahok di Taiwan, Warga RI Banjiri "Taipei Main Station"

“Kita percaya bahwa keadilan dan kebenaran akan ditegakkan kembali di Indonesia,” ujarnya lagi.

“Kita bersama-sama berjuang untuk mempertahankan Pancasila, marilah kita bersatu dan perlihatkan persatuan dan kesatuan kita di mata dunia. Kita adalah Pancasila. Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika,”demikian seruan ICHF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com