Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Aliansi Militer Pakta Warsawa Resmi Berdiri

Kompas.com - 14/05/2017, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Sebagai upaya untuk menandingi pakta pertahanan Eropa Barat (NATO), Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur berhaluan komunis mendirikan aliansi pertahanan dengan nama Pakta Warsawa.

Nama resmi aliansi ini sebenarnya adalah perjanjian persahabatan, kerja sama, dan bantuan bersama.

Namun, aliansi ini lebih populer dengan nama Pakta Warsawa sesuai dengan tampat ditekennya  kesepakatan ini pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.

Pakta Warsawa beranggotakan Uni Soviet, Albania, Polandia, Romania, Hongaria, Jerman Timur, Cekoslovakia, dan Bulgaria.

Perjanjian itu menyebutkan bahwa seluruh negara anggota harus membantu jika salah satu dari mereka mendapat serangan dari negara lain.

Untuk itu nantinya akan dibentuk komando militer bersama di bawah pimpnan Marsekal Ivan S Konev dari Uni Soviet.

Mukadimah dari perjanjian Pakta Warsawa ini menunjukkan alasan negara-negara komunis Eropa merasa perlu mendirikan sebuah aliansi militer.

Didirikannya pakta ini adalah karena dipersenjatinya kembali Jerman Barat dan masuknya negeri itu ke dalam NATO.

Kondisi ini, menurut blok komunis, meningkatkan bahaya pecahnya perang baru dan mengancam keamanan negara-negara yang cinta damai.

Mukadimah kesepakatan itu merujuk pada keputusan Amerika Serikat dan NATO yang pada 9 Mei 1955 memasukkan Jerman ke dalam NATO dan mengizinkan negara itu membangun kembali militernya.

Selama Pakta Warsawa berdiri, tak pernah ada konflik langsung dengan NATO. Pertempuran hanya dalam tataran ideologi atau "proxy war" di negara lain.

Namun, keberadaan Pakta Warsawa dan NATO membuat negara-negara anggota kedua bok itu terus memperkuat militer dan saling pamer kekuatan.

Salah satu unjuk gigi dan operasi militer Pakta Warsawa adalah saat seluruh negara anggotanya kecuali Albania dan Romania, melakukan invasi ke Cekoslovakia pada Agustus 1968.

Saat itu, dalam aksi militer yang diberi nama sandi Operasi Danube itu, sekitar 250.000 tentara Pakta Warsawa menyerang Cekoslovakia.

Romania dan Albania menolak berpartisipasi dan Jerman Timur yang meski sudah bersiap diperintah Uni Soviet tak melintasi perbataan beberapa jam sebelum invasi.

Akibat invasi itu, 108 warga sipil Cekoslovakia tewas dan 500 lainnya terluka. Invasi ini sukses menghentikan reformasi partai komunis yang dipimpin Alexander Dubcek, pemimpin Cekoslovakia saat itu.

Akibat lain dari invasi itu adalah mundurnya Albania dari Pakta Warsawa kurang dari sebulan setelah operasi militer itu.

Pakta militer ini mulai goyah ketika revolusi 1989 yang dipicu gerakan solidaritasyang memenangkan pemilu di Polandia menyebar ke seluruh Eropa Timur.

Pada 1990, Polandia dan Jerman Timur mundur dari Pakta Warsawa. Pada 25 Februari 1991, Pakta Warsawa resmi bubar setelah pertemuan para menlu dan menhan lima negara anggota tersisa digelar di Hongaria.

Pada Desember 1991, Uni Soviet yang menjadi induk negara-negara komunis Eropa Timur serta otak Pakta Warsama juga dinyatakan bubar.

Tak lama setelah itu, negara-negara bekas Uni Soviet mendirikan sebuah organisasi keamanan kolektif bersama.

Selama 20 tahun terakhir, tujuh negara Pakta Warsawa di luar Uni Soviet bergabung dengan NATO, termasuk Jerman Timur lewat reunifikasi dengan Jerman Barat serta Ceko dan Slovakia sebagai negara terpisah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com