Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik, Emmanuel Macron Resmi Jadi Presiden Perancis

Kompas.com - 14/05/2017, 17:17 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Emmanuel Macron resmi dilantik menjadi Presiden baru Perancis di Istana Élysée, Minggu (14/5/2017), atau tepat sepekan sejak kemenangannya dalam pemilihan presiden putaran II. 

Keamanan ketat diterapkan di seluruh wilayah Kota Paris, untuk menjaga berlangsungnya upacara inagurasi itu. 

Baca: Macron Menangi Pilpres, Jadi Presiden Termuda Perancis

Ratusan polisi tambahan berpatroli di Ibu Kota Perancis, sementara upacara dilakukan di Istana Élysée, yang menjadi kediaman resmi presiden.

Perancis telah berada dalam keadaan darurat sejak serangan teror pada tahun 2015. terkait kondisi itu pula, sebagian besar pusat kota ditutup untuk lalu lintas sepanjang pagi.

Seperti yang telah diberitakan, Macron mengalahkan kandidat presiden dari kelompok sayap kanan, Marine Le Pen dengan mengamas 66 persen suara.

Baca: Sekalipun Macron Menang, Ancaman Le Pen di Perancis Tetap Kuat

Mantan bankir investasi tersebut sebelumnya tidak pernah muncul sebagai nama yang diperhitungkan di kancah ini. Dia pun hanya membentuk gerakan politik sentrisnya setahun yang lalu.

Baca: Hanya Setahun Persiapan, Emmanuel Macron Menangkan Pilpres Perancis

Kini Macron resmi menggantikan Presiden François Hollande yang masa jabatan lima tahun telah berakhir.

Di sepanjang masa jabatannya, Hollande menghadapi persoalan tingginya angka pengangguran dan serangkaian serangan teror.

Saat ini, di usia 39 tahun, Macron menjadi pemimpin termuda Perancis sejak Napoleon, dan yang pertama lahir setelah tahun 1958, sejak Republik Perancis dipimpin oleh Presiden Charles de Gaulle.

Di masa kampanye, Macron berjanji untuk bekerja bagi semua orang, dan akan membangun program yang menaungi kubu kiri maupun kanan. 

Minggu-minggu pertama di kantor presiden, Macron akan sangat sibuk.

Dia berangkat ke Berlin, Senin besok (15/5/2017),  untuk bertemu Kanselir Angela Merkel dan sekaligus menunjukkan komitmen Perancis kepada Uni Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com