Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tangkap 1.100 Anggota Geng Paling Berbahaya

Kompas.com - 12/05/2017, 11:31 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pihak berwajib Imigrasi Amerika Serikat, Kamis (11/5/2017), mengatakan, tindakan keras pembasmian geng selama enam pekan telah berakhir.

Operasi itu setidaknya telah berhasil menangkap hampir 1.100 anggota dari sebagian geng-geng paling berbahaya di AS.

Jawatan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) AS mengatakan, para tersangka itu meliputi 445 orang warga-negara asing dari 21 negara, termasuk dari Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa.

Baca: Geng Narkoba Bangun Terowongan di Perbatasan AS

Sejumlah besar obat terlarang, senjata, dan hampir 500.000 ribu uang dollar AS tunai juga disita dalam razia di sejumlah kota besar negeri Paman Sam itu.

Penjabat kepala ICE, Thomas Homan mengatakan, “Geng-geng itu mengancam keselamatan masyarakat kita, tidak hanya di daerah-daerah metropolitan, tetapi juga di daerah-daerah pinggiran dan pedesaan.”

Ia menambahkan, “Tindakan kekerasan yang berkaitan dengan geng dan kegiatan kriminal merupakan tantangan yang terus-menerus dihadapi penegakan hukum di mana-mana.”

Baca: 35 Orang Tewas akibat Kekerasan Geng Narkoba di Meksiko

Mereka yang ditangkap termasuk para anggota beberapa geng yang paling jahat , termasuk geng Bloods, Surenos, MS-13, dan Crips.

Kejahatan mereka meliputi penyelundupan obat terlarang dan senjata, perdagangan manusia, dan seks, pembunuhan, dan pemerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com