Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bob Marley Meninggal Dunia

Kompas.com - 11/05/2017, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Dalam konser di Madison Square Garden, New York pada 19 dan 20 September 1980 yang merupakan bagian akhir tur dunianya Bob Marley berbagi panggung kelompok The Commodores.

The Commodores yang saat itu cukup terkenal di Amerika Serikat, menurut harian The New York Times, tak mampu mengimbangi penampilan sang raja Reggae asal Jamaika itu.

Hanya beberapa hari kemudian, Bob Marley ambruk saat sedang joing di Central Park, New York.

Saat dibawa ke rumah sakit, dokter memberikan diagnosa yang menyedihkan, kanker yang berawal di jari kakinya telah menyebar ke otak, hati, dan paru-paru.

Alhasil, seluruh jadwal turnya dibatalkan dan Bob Marley dibawa ke sebuah klinik di Jerman untuk mendapat perawatan dari ahli kanker Dr Jossef Issels.

Nesta Robert Marley dilahirkan di St Ann Parish, Jamaika pada 6 Februari 1945. Ayahnya seorang perwira angkatan laut berkulit putih dan ibunya adalah gadis Jamaika berkulit hitam berusia 18 tahun.

Saat berusia sembilan tahun, Bob Marley pindah ke Trench Town kawasan permukiman keras di sisi barat Kingston, ibu kota Jamaika.

Di sanalah Bob Marley berkenalan dengan orang-orang yang akan menjadi sahabatnya, Neville "Bunny" Livinstone alias Bunny Wailer dan Peter McIntosh alias Peter Tosh.

Ketiganya kemudian drop out sekolah bersama-sama saat berusia 14 tahun dan mulai menciptakan musik.

Saat itu Jamaika tengah memasuki periode kreativitas musik yang luar biasa. Dengan semakin mudahnya mendapatkan radio di Jamaika maka musik dari luar negeri termasuk dari Amerika Serikat mudah dinikmati warga pulau itu.

Kemudian dair perpaduan irama musik blues New Orleans dan musik tradisional Afrika untuk pertama kali muncul aliran musik ska.

Secara perlahan ska berkembang menjadi reggae yang belum menemukan bentuknya seperti yang kita kenal saat ini hingga akhir 1960-an.

Bob Marley, Peter Tosh, dan Bunny Wailer kemudian membentuk grup musik The Wailers di masa-masa itu.

The Wailers kemudian membuat reggae menjadi genre musik dominan di pulau bekas jajahan Inggris itu.

Akhirnya, keunikan reggae terdengar perusahaan rekaman internasional Island Music yang tertarik dengan The Wailers setelah mendengarkan album Catch a Fire (1972) dan Burnin' (1973).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com