SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan kini telah memiliki presiden baru. Dia adalah Moon Jae-in, yang menang di ajang pilpres yang digelar, Selasa kemarin.
Moon memiliki latar belakang yang tergolong sangat sederhana. Orangtuanya merupakan keluarga pengungsi yang berhasil melarikan diri dari rezim Korea Utara.
Mereka kemudian menetap di sebuah pulau kecil bernama Geoje yang berlokasi di tenggara Negeri Ginseng.
Politisi berusia 64 itu hidup dalam kemiskinan di masa kecilnya. Namun kondisi itu tidak menghalangi Moon muda untuk menempuh pendidikan hingga tingkat universitas.
Dia berhasil lulus dari Fakultas Hukum Universitas Kyung Hee. Di masa perkuliahan inilah awal perkenalan Moon dengan dunia politik.
Dia ikut bergabung dalam gerakan mahasiswa yang menentang kediktatoran Park Chung-hee, ayahanda Park Geun-hye yang digantikannya sebagai presiden.
Perlawanannya terhadap rezim Park mengirimnya ke jeruji penjara. Dia sempat dikeluarkan dari universitas, namun akhirnya diizinkan untuk menyelesaikan kuliahnya.
Nama dari suami Kim Jong-suk itu kemudian melesat sebagai seorang Pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka yang disegani.
Di periodenya sebagai pengacara HAM inilah dia bertemu dengan sahabat karibnya Roh Moo-hyun yang kemudian resmi membawanya ke dunia politik Korsel.
Awalnya, Moon enggan untuk berkecimpung di ranah perpolitikan. Namun bujukan Roh akhirnya membuatnya menerima posisi sebagai ketua tim kampanye Roh untuk pilpres 2002.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan