Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdemo Sambil Pegang Mawar di Depan Aparat Venezuela

Kompas.com - 07/05/2017, 09:30 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Puluhan ribu wanita, yang berbalut baju putih, berunjuk rasa dengan meneriakkan "kemerdekaan!" untuk menentang Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Sabtu (6/5/2017).

Dalam aksi damai itu, mereka memberikan bunga mawar kepada pasukan keamanan yang menghalangi pawai mereka, unjuk rasa kaum wanita paling akhir di Venezuela, demikian dilaporkan Reuters.

Aksi massa perempuan itu berlangsung di sejumlah kota besar di negara penghasil minyak di Amerika Selatan. Secara keseluruhan, aski protes massal menentang Maduro telah berlangsung lebih dari satu bulan.

Baca: Venezuela Semakin Rusuh, Seorang Demonstran Remaja Tewas

Maduro diteriaki sebagai seorang diktator dan penyebab kerusakan ekonomi negara itu, yang dipicu oleh maraknya praktik korupsi, demikian Agence France-Presse.

Para pengunjuk rasa di Caracas menyanyikan lagi kebangsaan dan meneriakkan "Kami ingin pemilihan!"

Mereka dihentikan di berbagai titik oleh perempuan polisi dan tentara Pengawal Nasional yang berlindung di balik mobil-mobil lapis baja.

Oposisi, yang memiliki dukungan mayoritas di Venezuela setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang Partai Sosialis yang sedang berkuasa, menuntut pemilihan yang ditunda untuk segera digelar dan Pilpres 2018 untuk tetap dilanjutkan.

Baca: Venezuela Dilanda Kerusuhan Massal, Dua Pelajar dan Satu Aparat Tewas

Mereka juga menginginkan pemerintah membebaskan sejumlah pegiat yang ditahan, mengizinkan bantuan kemanusiaan dari luar negeri untuk meringankan krisis ekonomi yang parah, dan menghormati kemerdekaan lembaga legislatif.

Di lembaga itu oposisi meraih suara mayoritas pada 2015.

Aksi massa juga diwarnai oleh vadalisme dan kekerasan. Terkait hal itu Maduro mengatakan, oposisi berusaha ingin melakukan kudeta dengan bantuan Amerika Serikat dan melakukan aksi-aksi teroris dan pembunuhan.

Baca: Masyarakat Internasional Khawatir atas Krisis di Venezuela

Dalam menanggapi krisis, pengganti Hugo Chaves yang berusia 54 tahun itu membentuk sebuah badan super bernama "majelis konstituen" dengan kekuasaan unuk mengamandemen konstitusi, menggoncang kekuatan-kekuatan publik, berpotensi mengganti badan pembuat undang-undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com