Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Krisis di Korea, Indonesia Minta Semua Pihak Hindari Provokasi

Kompas.com - 04/05/2017, 18:21 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com –  Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, telah tiba di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (3/5/2017) malam waktu setempat.

Selain melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa petinggi negeri “Paman Sam” itu, termasuk dengan Wapres Mike Pence, Menlu RI juga menghadiri pertemuan khusus Menteri Luar Negeri ASEAN dan AS di Washington DC, Kamis (4/5/2017) waktu setempat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, melaporkan dari Washington DC bahwa pertemuan Menlu ASEAN dan AS merupakan pertemuan pertama setelah terbentuknya pemerintahan baru di AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Baca: Retno Balas Kunjungan Pence, Perkuat Kemitraan Strategis

Menurut Arrmanatha, yang juga akrab disapa Tata, pertemuan ini kembali menegaskan arti penting dan peran strategis ASEAN di kawasan bagi upaya menjaga stabilitas keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.

Pertemuan Menlu ASEAN dan Menlu AS ini merupakan cerminan dari wujud keberlanjutan peran konstruktif AS di kawasan menyusul pengumuman rencana kehadiran Presiden Donald Trump pada KTT ASEAN-AS, East Asia Summit, dan KTT APEC pada November 2017 yang disampaikan Wapres Mike Pence saat berkunjung ke Jakarta pada 20-21 April lalu.

Pertemuan ini bukan saja penting karena bertepatan dengan 40 tahun kemitraan ASEAN-AS, namun seiring perkembangan situasi yang sedang memanas di Semenanjung Korea.

Baca: Indonesia Sesalkan Peluncuran Roket Jarak Jauh Korea Utara

“Indonesia secara jelas dan terbuka akan menyampaikan agar semua pihak harus menahan diri dari tindakan provokasi yang berpotensi menganggu stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan,” kata Retno sebagaimana diteruskan Tata.

“Konflik tidak akan menguntungkan siapapun dan hanya akan mengorbankan kemakmuran dan perdamaian di kawasan yang selama lima  dekade ini relatif stabil,” ujar Menlu Retno.

Menurut Tata, kemitraan ASEAN-AS dimulai sejak 1977. AS mengaksesi the Treaty of Amity and Cooperation pada tahun 2009 dan telah menunjuk Duta Besar AS untuk ASEAN sejak 2010.

AS bergabung dalam KTT East Asia 2011 dan KTT ASEAN-AS secara formal diinstitusionalkan pada 2012.

Baca: AS: Masalah yang Dihadapi ASEAN Tak Mengenal Batas Negara

Sejak 2015, ASEAN dan AS telah meningkatkan kemitraan menjadi ‘kemitraan strategis’.
Nilai perdagangan antara negara-negara ASEAN dan AS mencapai 224 miliar dollar AS. “AS adalah mitra dagang ke-4 terbesar bagi ASEAN,” kata Tata.

AS adalah investor terbesar ketiga di  ASEAN dengan nilai 13,64 miliar dollar.

Di saat yang sama, ekspor AS ke ASEAN telah menciptakan 550.000 lapangan pekerjaan di AS dan hampir 42.000 perusahaan AS mengekspor lebih dari 100 miliar dollar, baik barang dan jasa ke negara-negara ASEAN setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com