Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah Rp 40 Juta bagi Penemu Cula Badak Hitam yang Raib

Kompas.com - 04/05/2017, 17:24 WIB

MONTPELIER, KOMPAS.com -  Sebuah cula badak hitam yang selama puluhan tahun disimpan di dalam ruang terkunci di Universitas Vermont, lenyap.

Diduga barang tersebut dicuri dan akan diperdagangkan di pasar gelap internasional.

Dugaan itu diungkap aparat penegak hukum yang selama ini bekerja sama dengan Lembaga untuk Ikan dan Satwa Liar, Amerika Serikat, menangani kasus-kasus penyelundupan cula badak di AS dan Eropa.

Seorang petugas penyidik Robert Rothe, Rabu (3/5/2017), mengatakan, pintu tempat menyimpan cula itu dilubangi dengan menggunakan bor. Ruangan itu berada di aula Torrey universitas yang berada di Burlington.

Seperti diberitakan Associated Press, pencurian cula ini terungkap pada 27 April 2017 lalu.

Atas kasus pencurian ini, Lembaga Satwa Liar AS dan pihak universitas menyediakan hadiah 3.000 dollar AS atau kira-kira Rp 40 juta bagi mereka yang mengembalikan cula itu. Atau, bagi mereka yang mengetahui siapa yang mengambilnya. 

"Kesan seketika yang muncul di benak saya adalah seseorang mengalami kesulitan besar untuk menargetkan benda ini, dan mendapatkannya," ungkap Rothe.

Rothe adalah salah satu petugas penyidik yang bekerja dalam "Operation Crash", sebuah operasi yang menitikberatkan kegiatan dalam penumpasan perdagangan ilegal cula badak dan gading gajah. 

Dia mengaku, sepanjang pengalamannya menangani kasus semacam ini, dia tak pernah melihat kasus seperti di Universitas Vermont, terjadi di AS sebelumnya. Namun dia pernah melihat kasus serupa di Eropa.

Rothe mengatakan, besarnya minat pasar atas cula badak, dan nilainya yang juga tinggi, merupakan alasan bagi pencuri untuk mengambil cula itu.

Badak hitam berasal dari bagian timur dan selatan Afrika. Yayasan Badak Internasional memperkirakan, sejak tahun 1970 populasi badak hitam sudah menyusut dari 65.000 hingga tinggal 5.000. 

Di Asia, cula badak digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan tradisional. Cula juga digunakan sebagai obat pembangkit daya seksual.

Selain itu, para kolektor menggunakannya sebagai hiasan, atau pun benda simpanan yang dipercaya bakal membawa keberuntungan.

Pihak universitas menyebutkan, cula tersebut berasal dari tahun 1900, namun tak ada yang tahu pasti bagaimana cula itu bisa tiba di Burlington.

Cula itu awalnya merupakan bagian dari koleksi sejarah alam Zadock Thompson, benda penelitian zoologi di negara bagian itu. 

Baca: Aparat Malaysia Sita Cula Badak Ilegal Bernilai Rp 41 Miliar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com