Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Niccolo Machiavelli Lahir

Kompas.com - 03/05/2017, 19:20 WIB

KOMPAS.com - Hari ini, 3 Mei 1469, seorang filsuf dan penulis asal Italia, Niccolo di Bernardo dei Machiavelli lahir di kota Florence, Italia.

Meski melakukan berbagai profesi sepanjang hidupnya, Machiavelli lebih dikenal sebagai pendiri ilmu politik modern lewat bukunya yang paling terkenal Il Principe (1513).

Machiavelli terlahir bukan dari keluarga berada. Ayahnya, Bernardo meski adalah seorang pakar hukum, di antara keluarganya dialah yang paling miskin.

Akibat tak mampu membayar utang, ayah Machiavelli tak diizinkan menduduki jabatan publik apapun.

Alhasil Bernardo harus hidup hemat di sebuah rumah kecil di luar kota Florence. Dia mendapatkan uang karena secara diam-diam mendapatkan nafkah dari profesinya.

Meski miskin, Bernardo memiliki perpustakaan yang pasti menjadi santapan Machiavelli kecil. Namun, tak diketahui soal pendidikan Machiavelli di masa kecil.

Kota Florence di masa itu dikenal sebagai pusat ilmu filsafat dan seni rupa.

Machiavelli diketahui belajar dari Marcello Virgiolio Adriani, yang memimpin Studio Fiorentino.
Dia juga belajar bahasa Latin dan kemungkinan memahami bahasa Yunani.

Machiavelli mulai berkecimpung di dunia politik kota kelahirannya Florence saat dia berusia 29 tahun.

Saat itu dia menjadi kepala semacam departemen pertahanan di zaman sekarang. Bagaimana Machiavelli bisa menggapai jabatan tinggi dalam usia muda tetap menjadi misteri.

Kepaiawaian Machiavelli membuatnya mendapat kepercayaan Piero Soderini, hakim agung kota Florence.

Saat itu Machiavelli bisa membujuk Soderini untuk mengurangi ketergantungan Florence terhadap tentara bayaran dan membentuk militer sendiri, yang tentu saja dipimpin Machiavelli.

Machiavelli juga menjalankan peran diplomatik sebagai perwakilan kota Florence.

Peran ini pula yang memungkinkan Machiavelli bertemu dengan tokoh-tokoh ternama kala itu seperti Raja Perancis Louis XII, Paus Julius II, dan Kaisar Roma Suci Maximilian I.

Namun, satu tokoh yang paling penting bagi Machiavelli adalah seorang pangeran dari Negara Kepausan, Cesare Borgia.

Kecerdikan dan kelihaian Cesare Borgia dalam berpolitik yang kemudian mengilhami buku Il Principe yang akan ditulisnya kemudian.

Kehidupan politik Machiavelli berubah drastis pada 1512, setelah keluarga Medici yang berkuasa di Florence tak menyukainya.

Saat itu dia dituduh melakuan konspirasi, dipenjara, disiksa, dan untuk sementara waktu diasingkan.

Upayanya merebut kembali jabatan dan dukungan keluarga Medici yang dilukiskan dalam Il Principe, yang menjadi karya Machiavelli yang paling terkenal.

Sebagai buku Il Principe baru diterbitkan setelah kematiannya pada 1532, tetapi sebelumnya pernah dirilis dalam bentuk pamflet pada 1513.

Dalam karyanya itu, Machiavelli menegaskan visinya tentang sosok seorang pemimpin ideal yaitu seorang tiran amoral penuh perhitungan yang menghalalkan segala cara.

Buku ini, tak hanya gagal meraih simpati keluarga Medici, tetapi sekaligus membuat Machiavelli diasingkan penduduk Florence.

Setelahnya, Machiavelli tak pernah sepenuhnya diterima dalam dunia politik dan saar Republik Fiorentina didirikan kembali pada 1527, Machiavelli tetap menjadi sosok yang tak dipercaya.

Machiavelli meninggal dunia setahun kemudian, dalam kondisi sakit hati, dan disingkirkan dari masyarakat Florence yang dilayani seumur hidupnya.

Meski Machiavelli sejak lama diasosiasikan dengan praktik politik kejam yang dimasyhurkan dalam Il Principe, nyatanya pandangan politiknya tak seekstrem itu.

Faktanya, dalam karyanya yang lebih dalam dan rinci seperti Discourse on the First Ten Books of Livy (1517) dan History of Florence (1525).

Dalam kedua buku itu, Machiavelli menujukkan dirinya sebagai sosok politikus yang lebih bermoral dan tak menghalalkan segala cara.

Namun, nasi telah menjadi bubur, istilah "Machiavellianisme" digunakan untuk menggambarkan cara mencapai tujuan dengan menggunakan segala cara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com