Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Munculnya Legenda Monster Loch Ness

Kompas.com - 02/05/2017, 15:11 WIB

Salah satu harian asal London itu adalah Daily Mail yang bahkan menyewa seorang pemburu ternama di masa itu Marmaduke Wetherell untuk menangkap monster itu.

Setelah beberapa hari menjelajah Loch Ness, Wetherell melaporkan bahwa dia melihat jejak kaki seekor hewan besar berkaki empat.

Laporan itu segera diolah Daily Mail menjadi berita yang bombastis keesokan harinya "Moster Loch Ness Bukan Legenda tetapi Fakta".

Berita Daily Mail itu semakin mendorong par jurnalis lain dan warga biasa berbondong-bondong ke Skotlandia demi menmemukan Nessie.

Jejak kaki yang ditemukan Wheterell itu kemudian dikirim ke Museum Alam Inggris untuk diteliti.

Setelah diselidiki pihak museum mengatakan jejak kaki itu adalah jejak kaki kuda nil yang kemungkinan adalah palsu.

Kabar yang akhirnya palsu itu sedikit mengurangi demam monster Loch Ness meski kisah-kisah penampakan terus bermunculan.

Pada 1934, demam Nessie kembali muncul setelah sebuah foto yang menampilkan sosok mirip dinosaurus berleher panjang muncul dari dalam air.

Foto itu memicu spekulasi bahwa Nessie adalah satu-satunya plesiosaurus yang masih hidup setelah dinosaurus lain telah sekitar 65 juta tahun lalu.

Di zaman es, danau Loch Ness membeku sehingga hewan-hewan ini pastilah berjalan menuju ke Sungai Ness dari laut selama 10.000 tahun terakhir.

Dan plesiosaurus, yang berdarah dingin, dipastikan tak akan selamat dalam air danau Loch Ness yang membeku.

Kemungkinan lain, Nessie adalah seekor archeotype, semacam paus purba yang memiliki leher panjang dan diyakini punah sejak 18 juta tahun lalu.

Sejak itu berbagai peneliti amatir terus mencoba menguak misteri monster Loch Ness ini. Dan pada 1960-an beberapa universitas di Inggris menggelar ekspedisi ke Loch Ness.

Mereka menggunakan sonar untuk mencari bentuk kehidupan di bawah air. Namun tak ada temuan berarti yang dihasilkan.

Meski demikian di setiap ekspedisi para operator sonar mendeteksi sebuah obyek besar yang bergerak di bawah air dan tak dapat dijelaskan.

Pada 1975, Akademi Ilmu Terapan Boston mengombinasikan sonar dan fotografi bawah air dalam sebuah ekspedisi di Loch Ness.

Sebuah foto dihasilkan dalam ekspedisi itu dan setelah diolah menampilkan sosok lumba-lumba raksasa berbentuk seperti plesiosaurus.

Ekspedisi lain yang digelar pada 1980-an hingga 1990-an memberikan hasil yang lebih menggoda meski tak menyimpulkan apapun.

Pada 1994 terungkap bahwa foto Nessie yang dibuat pada 1934 ternyata adalah foto palsu alias hoax. Kenyataan itu sangat menghantam para penyelidik amatir dan profesional yang masih berharap menemukan monster Loch Ness.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com