Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas: Kami Melawan Israel Bukan karena Mereka Beragama Yahudi

Kompas.com - 02/05/2017, 10:02 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com - Kepala biro politik Hamas Khaled Mashal, Senin (1/5/2017), mengumumkan dokumen kebijakan baru Hamas di Doha, Qatar.

Dalam kesempatan itu, Mashal kembali menyerukan pembebasan menyeluruh Palestina dari pendudukan Israel.

Meski demikian, Hamas juga mendukung terbentuknya negara Palestina sesuai batas 1967 dan menekankan tujuan ini harus terus dipelihara dan dikembangkan.

Baca: Hamas Gantung Mati Tiga Terduga Antek Israel

Mashal mengatakan, Hamas memilih pendekatan baru berdasarkan perkembangan dan fleksibilitas lapangan, tetapi tetap tanpa mengompromikan prinsip yang sudah dipegang.

Mashal menambahkan, dokumen baru Hamas itu tetap tidak mengakui keberadaan Israel dan hak tidak mengakui Israel itu tidak bisa dibatasi.

Hamas juga menegaskan bahwa perjuangan menentang pendudukan Palestina adalah hak bangsa Palestina.

Meski tak mengakui keberadaan Israel, dalam dokumen baru itu Hamas menghapus seruan eksplisit untuk menghancurkan Israel.

"Kami tidak memerangi Israel karena mereka beragama Yahudi. Kami memerangi mereka karena agresi kaum Zionis," tambah Mashal.

Namun, Mashal menegaskan, Hamas tidak akan pernah melakukan negosiasi langsung dengan Israel dalam kondisi apa pun.

"Kebijakan kami adalah tidak melakukan negosiasi langsung dengan Israel karena situasi dan kondisinya tak membuat kamu yakin bahwa akan ada hasil yang diperoleh dari negosiasi itu," tambah Mashal.

Baca: Pria Bersenjata Tembak Mati Petinggi Hamas di Gaza

Selain itu, Hamas juga menegaskan, organisasi tersebut menjaga jarak dari Ikhwanul Muslimin demi menjaga hubungan baik dengan Mesir.

Meski dokumen baru perjuangan Hamas ini jauh lebih moderat dan diharap menghindarkan kelompok itu dari tuduhan melanggar hukum internasional, Israel tetap tak percaya begitu saja.

"Hamas sedang berusaha menipu dunia, tetapi mereka tak akan berhasil," kata David Keyes, juru bicara PM Benyamin Netanyahu.

"Mereka menggali terowongan dan meluncurkan ribuan misil ke arah warga sipil Israel," tambah Keyes merujuk tembakan roket dari Gaza dan terowongan yang digunakan Hamas untuk menyelinap ke Israel.

Israel dan Hamas telah tiga kali berperang sejak 2008. Selain itu, kantung Palestina tersebut sudah 10 tahun diblokade Israel.

Baca: Hamas dan Fatah Tak Kunjung Akur, Pengadilan Palestina Putuskan Tunda Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com