DAVAO, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Senin (1/5/2017), mengunjungi sebuah kapal perang China yang bersandar di pelabuhan Davao, kampung halamannya.
Kunjungan kapal perang China ini terjadi sehari setelah Duterte mengeluarkan pidato mewakili 10 negara ASEAN yang menegaskan pendekatan lunak terhadap masalah Laut China Selatan.
Dalam sebuah aksi yang menunjukkan semakin eratnya hubungan China dan Filipina ini, Duterte mengunjungi kapal perusak Chang Chun yang tiba bersama dua kapal lainya untuk kunjungan tiga hari sejak Minggu (30/4/2017).
Baca: Menhan Filipina Kunjungi Pulau Sengketa di Laut China Selatan
Selama berada di Davao, personel militer China akan terlibat dalam "pertandingan persahabatan" bola basket dan tarik tambang melawan para pelaut Filipina.
Duterte, yang terpilih menjadi presiden Filipina tahun lalu, mengubah kebijakan negerinya dalam hal sengketa Laut China Selatan dengan harapan mendapatkan lebih banyak investasi dan bantuan dari China.
Dalam pernyataannya setelah menjadi tuan rumah KTT ASEAN di Manila, Duterte menegaskan adanya keprihatinan para pemimpian kawasan terkait perkembangan Laut China Selatan.
Duterte juga mengabaikan keputusan pengadilan internasional yang menolak klaim China terhadap seluruh wilayah Laut China Selatan.
Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei -semuanya anggota ASEAN- mengklaim sebagian wilayah Laut China Selatan.
Namun, China bersikeras negeri itu memiliki kedaulatan di seluruh perairan strategis itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.