Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga "Anti-Putin" Gelar Aksi di Pusat Kota Moskwa

Kompas.com - 30/04/2017, 16:00 WIB

REUTERS, KOMPAS.com - Ratusan warga menggelar aksi, Sabtu waktu setempat (29/4/2017) di pusat Kota Moskwa, Rusia. Sebuah pemandangan yang terbilang langka.

Kelompok warga tersebut mengumandangkan tuntutan agar Presiden Vladimir Putin mengundurkan diri dari jabatannya.

Seperti diberitakan Reuters, aksi bertajuk “Kami Muak dengan Putin” kabarnya ditalangi oleh musuh babuyutan Putin, Mikhail Khodorkovsky.

Aksi ini mendapat penjagaan ketat dari polisi anti huru-hara.

“Tidak ada hal baik yang terjadi sejak dia berkuasa, malahan saya merasa keadaan akan semakin memburuk."

"Masalah utama negara ini adalah orang-orang yang menguasai pemerintahan adalah mereka-mereka saja,” ucap Anna.

Anna adalah salah seorang pengunjukrasa yang baru berusia 16 tahun.

Anna dengan terbuka menyatakan akan mendukung pemimpin oposisi Alexei Navalny di pilpres yang bakal digelar tahun depan.

Navalny adalah pengkritik keras Putin yang juga aktif menggelar protes menentang Putin.

Dia juga dipenjara 15 hari pada bulan lalu karena aksi protesnya itu.

Demonstrain lain, Irina Glushkova (64) mengaku muak dengan rezim Putin yang dinilainya tidak memedulikan opini rakyat.

Selain berunjukrasa, para pengunjuk rasa yang jumlahnya antara 250-500 orang ini juga membagi-bagikan selebaran meminta dukungan warga.

Putin telah memimpin Rusia selama 17 tahun. Masa kepresidenannya kali ini adalah periode yang ketiga, setelah sebelumnya juga menjabat dari 2000-2008.

Politisi yang terkenal dengan citra maskulinnya ini kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri dari 2008-2012.

Dia kemudian kembali ke kursi kepresidenan yang akan habis masa jabatannya pada tahun 2018.

Putin belum menyatakan apakah dia akan kembali menjadi calon presiden untuk periode 2018-2024.

Sejumlah pengamat meyakini dengan popularitas yang sangat tinggi, di rentang 70-80 persen, dan lemahnya kubu oposisi, Putin akan kembali maju dan menang dengan mudah. 

Baca: Putin Tak Percaya Ada Pembantaian Kaum Gay di Chechnya, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com