Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Sekutu Bebaskan Kamp Konsentrasi Dachau

Kompas.com - 29/04/2017, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Salah satu peninggalan paling mengerikan dari Perang Dunia II adalah kamp-kamp konsentrasi yang digunakan Nazi Jerman untuk menahan jutaan warga Yahudi.

Salah satunya adalah kamp konsentrasi Dachau di negara bagian Bavaria, Jerman, hanya 16 kilometer dari kota Muenchen.

Dachau adalah kamp konsentrasi pertama yang dibangun Nazi hanya lima pekan setelah Adolf Hitler berkuasa pada 1933.

Tujuan awalnya adalah untuk menempatkan para tahanan politik tetapi kemudian fungsinya diperluas menjadi tempat kerja paksa, penahanan Yahudi, serta para kriminal dari Jerman dan Austria.

Kamp ini kemudian berkembang menjadi 100 sub-kamp yang tersebar di seluruh wilayah selatan Jerman dan Austria.

Di tahun pertama setelah beroperasi Dachau menampung sekitar 5.000 orang tahanan, sebagian besar adalah tokoh komunis, sosial demokrat, dan musuh-musuh politik lain rezim Nazi.

Setelah fungsinya diperluas, kondisi tahanan di Dachau semakin buruk dan digunakan sebagai buruh kerja paksa.

Para tahanan itu dipaksa bekerja di sektor konstruksi saat kamp diperlebar, tetapi kemudian mereka juga dipekerjakan di pabrik-pabrik senjata Jerman.

Kamp ini juga berfungsi sebagai pusat pelatihan para penjaga kamp konsentrasi dan menjadi model untuk kamp-kamp konsentrasi lainnya.

Di Dachau pula untuk pertama kalinya Nazi menggunakan tahanan sebagai kelinci percobaan untuk eksperimen medis dan teknologi.

Di tempat itulah, Nazi menguji efek pembekuan dan perubahan tekanan atmosfer kepada para tahanan.

Para tahanan juga dibuat mengidap TBC dan malaria lalu merawat mereka dengan menggunakan obat-obatan eksperimental.

Alhasil, ratusan tahanan tewas atau cacat permanen akibat berbagai percobaan yang dilakukan ini.

United States Holocaust Memorial Museum/Wikipedia Prajurit AS mengeksekusi para penjaga kamp konsentrasi Dachau yang sudah menyerah. Laporan resmi menyebut hanya 30 penjaga yang dieksekusi tetapi sejumlah kalangan menyebut jumlah prajurit yang dieksekusi bisa mencapai ratusan orang.
Saat para tahanan itu terlalu lemah atau sakit, ratusan dari mereka dieksekusi di Dachau atau dipindahkan ke pusat-pusat pemusnahan di Linz, Austria.

Pada 1944, untuk meningkatkan produksi perang, maka kamp utama dilebarkan dengan penambahkan puluhan sub-kamp di dekat pabrik senjata di wilayah selatan Jerman dan Austria.

Di saat pasukan sekutu terus bergerak maju, pada April 1945, Jerman memindahkan para tahanan dari kamp-kamp konsentrasi di dekat garis depan ke Dachau.

Akibatnya, jumlah tahanan di Dachau membludak mengakibatkan lebih banyak penderitaan dan wabah penyakit tipus.

Pada 27 April 1945, sekitar 7.000 orang tahanan, sebagian besara Yahudi, digiring menuju kematian dari Dachau ke Tegernsee jauh di wilayah selatan Jerman.

Sehari berikutya, sebagian besar prajurit SS yang bertugas menjaga Dachau meninggalkan tempat itu.

Pada 29 April 1945, pasukan infantri ke-45 AS membebaskan tempat itu setelah melalui baku tembak singkat.

Saat mendekati kamp Dachau, pasukan Amerika menemukan lebih dari 30 gerbong kereta api penuh berisi jenazah yang mulai membusuk.

Di dalam kamp, pasukan Amerika menemukan lebih banyak jenazah dan 30.000 orang yang selamat tetapi dalam kondisi kurus kering.

Beberapa prajurit sangat marah melihat kondisi tahanan yang sangat menyedihkan itu sehingga mereka mengeksekusi prajurit SS yang sudah menyerah.

Laporan resmi menyebut 30 prajurit SS dieksekusi tentara Amerika, tetapi sejumlah kalangan menyebut jumlahnya bisa mencapai 10 kali lipat.

Akhirnya, pasukan Amerika memobilisasi paksa warga kota Dachau untuk membantu pemakaman 9.000 jenazah tahanan yang ditemukan di kamp Dachau.

Berapa jumlah tahanan yang tewas di Dachau? Pasukan AS menemukan dokumen yang  mencatat jumlah 32.000 orang tahanan yang tewas, tetapi diyakini jumlah korban tewas yang tak terdokumentasikan jauh lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com