Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Sekutu Bebaskan Kamp Konsentrasi Dachau

Kompas.com - 29/04/2017, 20:00 WIB

Saat para tahanan itu terlalu lemah atau sakit, ratusan dari mereka dieksekusi di Dachau atau dipindahkan ke pusat-pusat pemusnahan di Linz, Austria.

Pada 1944, untuk meningkatkan produksi perang, maka kamp utama dilebarkan dengan penambahkan puluhan sub-kamp di dekat pabrik senjata di wilayah selatan Jerman dan Austria.

Di saat pasukan sekutu terus bergerak maju, pada April 1945, Jerman memindahkan para tahanan dari kamp-kamp konsentrasi di dekat garis depan ke Dachau.

Akibatnya, jumlah tahanan di Dachau membludak mengakibatkan lebih banyak penderitaan dan wabah penyakit tipus.

Pada 27 April 1945, sekitar 7.000 orang tahanan, sebagian besara Yahudi, digiring menuju kematian dari Dachau ke Tegernsee jauh di wilayah selatan Jerman.

Sehari berikutya, sebagian besar prajurit SS yang bertugas menjaga Dachau meninggalkan tempat itu.

Pada 29 April 1945, pasukan infantri ke-45 AS membebaskan tempat itu setelah melalui baku tembak singkat.

Saat mendekati kamp Dachau, pasukan Amerika menemukan lebih dari 30 gerbong kereta api penuh berisi jenazah yang mulai membusuk.

Di dalam kamp, pasukan Amerika menemukan lebih banyak jenazah dan 30.000 orang yang selamat tetapi dalam kondisi kurus kering.

Beberapa prajurit sangat marah melihat kondisi tahanan yang sangat menyedihkan itu sehingga mereka mengeksekusi prajurit SS yang sudah menyerah.

Laporan resmi menyebut 30 prajurit SS dieksekusi tentara Amerika, tetapi sejumlah kalangan menyebut jumlahnya bisa mencapai 10 kali lipat.

Akhirnya, pasukan Amerika memobilisasi paksa warga kota Dachau untuk membantu pemakaman 9.000 jenazah tahanan yang ditemukan di kamp Dachau.

Berapa jumlah tahanan yang tewas di Dachau? Pasukan AS menemukan dokumen yang  mencatat jumlah 32.000 orang tahanan yang tewas, tetapi diyakini jumlah korban tewas yang tak terdokumentasikan jauh lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com