Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Rusia Tuntut Pria Pemburu Pokemon di Gereja Dipenjara

Kompas.com - 29/04/2017, 10:04 WIB

YAKATERINBUR, KOMPAS.com - Seorang jaksa negara bagian di Rusia meminta pengadilan untuk memenjarakan seorang blogger tiga setengah tahun pada Jumat (28/4/2017) karena bermain “Pokemon Go” di dalam gereja.

Pria itu didakwa menghasut kebencian yang berbau sentimen agama, kata seorang pegawai pengadilan kepada Reuters melalui percakapan per telepon.

Ruslan Sokolovsky (22), blogger terkenal tersebut, pada Agustus 2016 mengunggah video dirinya sedang bermain Pokemon Go dengan telepon genggamnya di gereja di Yekaterinburg, yang dibangun di lokasi tempat kaisar terakhir Rusia dan keluarganya dibunuh pada 1918.

Dalam video, yang berisi kata-kata kasar yang mengejek Kristen itu, Sokolovsky menyamakan Yesus Kristus dengan suatu karakter Pokemon.

Baca: Main "Pokemon Go" di Tempat Ibadah, YouTuber Kondang Terancam Penjara 5 Tahun

Sokolovsky mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menjalankan permainan itu di gereja karena ia pernah menonton berita yang melaporkan bahwa orang-orang yang melakukannya di gereja didenda atau dipenjara.

Tak lama setelah video muncul, kejaksaan negara bagian mengeluarkan tuntutan bahwa Sokolovsky telah menghasut kebencian berunsur agama.

Tuntutan itu sama dengan yang dikenakan kepada kelompok punk band Pussy Riot pada 2012 karena melakukan unjuk rasa di sebuah Gereja Katedral di Yekaterinbur untuk menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya percaya, tidak ada alasan untuk membebaskan terdakwa dari kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya," kata jaksa di pengadilan, Jumat, seperit dilaporkan kantor berita TASS.

Baca: "Zuckerberg Rusia" Tebar Uang di St Petersburg

"Tidak juga ada alasan untuk menghukumnya dengan membayar denda. Saya meminta agar pengadilan menjatuhkan hukuman 3,5 tahun di penjara pengasingan baginya."

Jaksa menambahkan, putusan yang ditunda akan menimbulkan kesan impunitas.

Sokolovsky, yang sebelumnya dikurung di pusat penahanan praperadilan, saat ini sedang berada dalam tahanan rumah.

"Saya kaget," kata Sokolovsky di pengadilan setelah mendengar tuntutan jaksa, seperti yang ditayangkan melalui video persidangan.

"Saya pernah dipenjara, selama tiga bulan, dan yang sekarang ini adalah pintu ke neraka.

"Saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang ekstremis, mungkin saya idiot, tapi bukan ekstremis."

Baca: Medvedev Umumkan Penyelidikan Pemilu Lewat Facebook

Leonid Volkov, seorang aktivis oposisi terkemuka, mengecam sikap jaksa penuntut umum yang mengatakan, hukuman terhadap seorang karena tulisannya di media sosial itu terlalu keras.

"Ini semacam neraka," katanya.

Pengadilan dijadwalkan mengeluarkan putusan pada 11 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com