Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Benito Mussolini Dieksekusi

Kompas.com - 28/04/2017, 20:27 WIB

KOMPAS.com - Salah satu tokoh yang mewarnai Perang Dunia II adalah pemimpin Italia Benito Mussolini yang dijuluki "Il Duce".

Sejak 1922 Mussoloni menjadi pemimpin Italia dan mengukuhkan dirinya menjadi diktator bergelar Il Duce sejak 1925.

Dia adalah sosok yang membawa Italia ke kancah Perang Dunia II dan bersekutu dengan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.

Salah satu peristiwa bersejarah dalam Perang Dunia II melibatkan Il Duce jatuh pada 28 April 1945. Saat itulah Mussolini dan kekasihnya, Clara Petacci dieksekusi oleh kelompok parisan Italia.

Keduanya dieksekusi setelah sebelumnya ditangkap saat berusaha kabur melintasi perbatasan Italia dan Swiss.

Sempat menikmati serentetan kemenangan dalam Perang Dunia II, tanda-tanda kekalahan Italia mulai terlihat saat Sekutu menyerang Sisilia pada Juli 1943.

Setelah invasi itu, Mussolini digulingkan dari jabatannya, ditahan, dan Italia banting setir dengan mendukung sekutu.

Namun, Mussolini yang sempat ditahan pemerintah Italia di Hotel Campo Imperatore sebuah resor ski di pegunungan Gran Sasso, akhirnya dibebaskan pasukan Jerman dalam sebuah operasi militer luar biasa pada 12 September 1943.

Setelah dibebaskan dari tahanan, Hitler mendaulat Mussolini sebagai pemimpian Republik Sosial Italia, negara boneka Jerman di wilayah utara Italia dengan pusat di kota Salo dekat Danau Garda.

Pada 1944, Republik Salo, begitu nama negara boneka itu disebut, terancam tak hanya oleh geraj maju pasukan sekutu dari selatan tetapi juga oleh pasukan partisan anti-fasis.

Situasi itu berkembang menjadi sebuah konflik brutal yang dikenal sebagai perang saudara Italia (September 1943-Mei 1945).

Pasukan sekutu yang terus maju ke wilayah utara Italia merebut kota Roma dan Florence pada musim panas 1944 dan terus maju ke utara.

Setelah garis pertahanan Jerman, Gothic Line di pegunungan Appenine bisa ditembus sekutu pada April 1945, maka keruntuhan Republik Salo sudah di depan mata.

Ladislav Luppa via Wikipedia Benito Mussolini dan Adolf Hitler di Berlin 1937.
Sejak pertengahan April 1945, Mussolini memindahkan pemerintahannya ke kota Milan. Akhir bulan April, pusat komando partisan Italia CLNAI memproklamirkan perlawanan besar di Milan berbarengan dengan mundurnya pasukan Jerman.

Melihat kondisi yang sudah tak bisa dipertahankan lagi, pada 25 April 1945, Mussolini meninggalkan Milan dan berusaha melintasi perbatasan menuju ke Swiss.

Di hari yang sama dengan kaburnya Mussolini, CNLAI mendeklarasikan bahwa semua anggota pemerintahan fasis terbukti bersalah mengkhianati negara dan membawa Italia ke dalam kehancuran.

Atas semua kesalahan itu, CNLAI menjatuhkan hukuman mati kepada setiap anggota pemerntahan fasis pimpinan Benito Mussolini.

Pada 27 April 1945, Mussolini dan kekasihnya, Claretta Petacci bersama dengan beberapa petinggi fasis bergabung bersama konvoi pasukan Jerman di dekat desa Dongo, di tepian Danau Como.

Tiba-tiba, sekelompok partisan komunis lokal pimpinan Pier Luigi Bellini delle Stelle dan Urbano Lazzaro menyerang konvoi tersebut dan memaksa rombongan itu berhenti untuk bertahan.

Para anggota partisan kemudian melihat sosok pimpinan fasis Italia dalam konvoi itu, tetapi mereka belum mengetahui keberadaan Mussolini.

Mereka kemudian memaksa pasukan Jerman menyerahkan semua pimpinan fasis Jerman dan sebagai imbalan pasukan Jerman diizinkan melanjutkan perjalanan.

Saat itulah, pasukan partisan menemukan Mussolini menyamar dengan menggunakan seragam pasukan Jerman di dalam salah satu kendaraan dalam konvoi tersebut.

"Wajahnya seperti lilin dan pandangannya sayu. Saya melihat kelelahan di sana tetapi bukan rasa takut. Mussolini sudah tak bersemangat dan secara spiritual sudah mati," ujar Urbano Lazzaro.

Pasukan partisan kemudian menangkap Mussolini dan membawanya ke Dongo. Di sana dia menghabiskan malam di sebuah barak tentara setempat.

Secara keseluruhan, pasukan partisan menemukan 50 petinggi fasis dan keluarga mereka dalam rombongan pasukan Jerman itu.

Sebanyak 16 petinggi fasis dieksekusi keesokan harinya, dan 10 lainnya dieksekusi dalam dua malam berikutnya.

Di kawasan sekitar kota Dongo pertempuran masih terus terjadi. Khawatir Mussolini dan Petacci akan dibebaskan pendukung fasis, pastisan memindahkan mereka di tengah malam ke dekat sebuah peternakan milik keluarga De Maria.

Pasukan partisan yakin tempat itu akan menjadi lokasi aman untuk menahan Mussolini dan Petacci sepanjang malam itu.

Terkait keputusan mengeksekusi Mussolini, terdapat beberapa versi berbeda.
Palmiro Toglianto, sekretaris jenderal Partai Komunis Italia, mengklaim dia yang memerintahkan eksekusi beberapa hari sebelum Mussolini tertangkap.

Toglianto juga mengklaim dia memberi perintah eksekusi dalam kapasitasnya sebagai wakil perdana menteri pemerintahan Roma dan sebagai pemimpin Partai Komunis.

Namun, PM Ivanoe Bonomi membantah pemerintah memberikan perintah atau menyetujui eksekusi Mussolini.

Sementara, seorang anggota senior Partai Komnunis di Milan, Luigi Longo perintah eksekusi datang dari komando tertinggi partisan sebagai aplikasi keputusan CLNAI.

Sedangkan menurut Leo Valiani, perwakilan Partai Aksi di tubuh CLNAI, keputusan eksekusi diambil pada 27 April malam atas nama CLNAI.

Wikipedia Senapan mesin MAS-38 buatan Perancis yang konon digunakan Walter Audisio untuk mengeksekusi Benito Mussolini pada 28 April 1945.
Pada pagi hari 28 April 1945, seorang anggota partisan Walter Audisio datang dari Milan untuk "menjemput" Mussolini di Dongo.

Sesuai perintah, Audisio akan bertemu dengan pemimpin partisan setempat Bellini delle Stelle untuk mengambil Mussolini.

Siang harinya, Audisio alias Kolonel Valerio bersama beberapa anggota partisan bergerak menuju ke peternakan De Maria untuk menjemput Mussolini dan Petacci.

Setelah menjemput keduanya, mereka bergerak menuju ke desa Giulino de Mezzegra. Mobil mereka kemudian berhenti di pintu masuk Villa Belmonte di sebuah jalan sempit bernama Via XXIV Maggio.

Audisio kemudian memerintahkan Mussolini dan Pettaci berdiri di depan dinding pagar Villa Belmonte dan menembak mereka dengan menggunakan sebuah senapan mesin.

Eksekusi tersebut dilakukan pada pukul 16.10 petang waktu setempat.

Malam harinya, jenazah Mussolini, Petacci, dan sejumlah pemimpin fasis dinaikan ke atas sebuah truk dan dibawa ke kota Milan.

Truk itu tiba di Milan pada 29 April dini hari dan jenazah Mussolini dan kawan-kawannya diturunkan di Piazalle Loreto, sebuah lapangan di dekat stasiun kereta api utama Milan.

Jenazah para petinggi fasis itu dibiarkan begitu saja hingga sekitar pukul 09.00 saat warga mulai melemparinya dengan sayuran busuk, ditembaki, ditendangi, dan dikencingi.

Akibatnya, wajah Mussolini hancur akibat ditendangi beramai-ramai. Setelah itu, jasad Mussolini, Petacci, dan lainnya digantung terbalik dengan menggunakan kait daging di lapangan itu.

Sekitar pukul 14.00, otorita militer Amerika Serikat tiba di Milan dan memerintahkan jenazah Mussolini diturunkan untuk diotopsi.

Pada 30 April otopsi digelar di Intitut Kedokteran Milan. Salah satu hasil otopsi menyebutkan Mussolini ditembak sembilan kali. Empat puluru bersarang di dekat jantung yang menyebabkan kematiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com