Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan Jadi Bankir, Pria Kelahiran Indonesia Jualan Sate di Swiss

Kompas.com - 28/04/2017, 19:08 WIB

Akibat tak bahagia bekerja di bank, maka cita-citanya menjual sate ayam, terus mengganggu hatinya.

Maka, setahun lalu Rio memutuskan berhenti dari pekerjaan yang mengharuskan dia menegnakan jas dan dasi itu.

Rambutnya yang dulunya disisir rapi, kini dibiarkan agak tergerai, tak dicukur selama setengah tahun terakhir.

Celemek, kaos,  dan celana jins kini menjadi seragamnya saat mengipasi sate ayam itu. Sesekali tampak dia khawatir dengan pemanggangan satenya.

"Agak gugup iya, ini kan percobaan,“ katanya.

Rio melakukan percobaan membakar sate selain ingin menjajal gerobak dan peralatannya, dia juga ingin mengundang masyarakat Swiss yang membantu mendanai proyek sate ayamnya.

Semua ini dilakukan karena Rio melakukan crowd funding sebelumnya. Sebuah video diunggahnya di internet yang menjelaskan proyek tersebut, sekaligus mengharapkan masyarakat mendanainya.

"Tak hanya itu, crowd funding ini juga tes pasar, apakah ada yang berminat atau tidak,“ tuturnya.

Syukurlah, target modal sebesar 12.000 frank Swiss atau sekitar Rp 150 juta,  tercapai melalui cara itu. "Saya gunakan untuk beli gerobak dan keperluan lainnya,“ katanya.

Di Swiss, siapa yang berani terjun di bisnis gastronomi, harus siap bekerja keras. Harga makanan di restoran Swiss yang sangat mahal, membuat persaingan untuk menyajikan kulaitas makanan terbaik, menjadi kewajiban.

Rio tampaknya sadar dengan kenyataan ini. Sebelum mencoba sate ayam dengan gerobaknya ini, dia sudah "menjual“ satenya dari pintu ke pintu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com