Namun, seperti dikutip dari laman Straits Times, Macron membantah anggapan itu dan menegaskan bahwa kemenangan belum diraih.
Macron, politisi beraliran centris tetap menjadi favorit kuat untuk menang.
Hal ini didukung oleh faktor bahwa lawannya adalah seorang “ekstremis” yang akan kesulitan untuk meraih dukungan dari pemilih mainstream beraliran sosialis dan konservatif.
Tetapi, sejumlah pengamat politik menilai masih tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan.
Lalu, ada kemungkinan banyak pemilih yang sebelumnya memilih tidak menggunakan hak suara, bakal berpotensi menghadirkan kejutan berupa kemenangan Le Pen.
Kemenangan di bawah 55 persen dinilai berpotensi akan menggoyahkan legitimasi Macron, walaupun dia terpilih menjadi Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.