Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Korut Menyerang, Warga Jepang Hanya Punya 10 Menit untuk Sembunyi

Kompas.com - 27/04/2017, 22:33 WIB

Pemerintah Jepang juga menggelar pertemuan untuk memberi instruksi kepada pemerintah daerah tentang langkah-langkah yang harus diambil jika misil Korea Utara menghantam wilayah mereka.

Harian Asahi Shimbun mengabarkan, pertemuan semacam ini belum pernah digelar di Jepang usai Perang Dunia II.

Di prefektur Yamagata, yang wilayahnya memanjang ke Laut Jepang, pemerintah setempat sudah menjadwalkan latihan evakuasi dalam waktu dekat.

Di prefektur Akita, Gubernur Norihisa Satake menginstruksikan badan penanggulangan bencana untuk tetap waspada 24 jam sepanjang bulan ini.

Di wilayah selatan, tepatnya di prefektur Fukui, pemerintah setempat meminta seluruh staf berjaga sepanjang Selasa lalu, demi mengantisipasi setiap provokasi yang terkait HUT angkatan bersenjata Korea Utara.

Jepang sebenarnya memiliki sistem yang dinamai "J-Alert" yang dirancang untuk menyiarkan informasi terkait serangan misil ke badan penanggulangan bencana di tingkat lokal.

Baca: Antisipasi Perang, Jepang Berencana Evakuasi 57.000 Warganya di Korsel

Harian The Japan Times memaparkan, peringatan itu akan disiarkan lewat pengeras suara di luar ruangan, saluran darurat televisi, siaran radio, dan telepon genggam.

Jika ada warga yang berada di luar ruangan saat menerima atau mendengar peringatan, mereka diharapkan segera memasuki gedung terkuat terdekat secepat-cepatnya.

Jika memungkinkan dan wkatunya cukup, warga juga bisa masuk ke ruang-ruang bawah tanah.

Sedangkan warga yang ada di rumah disarankan agar telungkup serendah mungkin di lantai, berlindung di bawah meja, dan menjauhi jendela kaca.

Namun, wali kota Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan, nyaris tak cukup waktu untuk merespon serangan misil Korea Utara.

"Sebuah misil tak bisa langsung terdeteksi setelah diluncurkan, dan untuk mendeteksi membutuhkan waktu beberapa menit," kata Yoshimura kepada harian Japan Times.

"Tergantung situasinya, peringatan dan alarm bisa saja baru berbunyi empat atau lima menit sebelum misil itu tiba," tambah dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com