MOGADISHU, KOMPAS.com – Badan Dana Anak PBB atau UNICEF dan mitranya, Selasa (25/4/2017), meluncurkan kegiatan darurat untuk memberi imunisasi campak kepada 30.000 anak di Baidoa, salah satu daerah paling parah dilanda penyakit itu di Somalia selatan.
Steven Lauwerier, Wakil UNICEF di Somalia, mengatakan anak-anak tersebut – banyak di antara mereka meninggalkan rumah akibat kemarau – tak pernah diimunisasi sebelumnya dan berasal dari daerah terpencil.
Pekerja kesehatan seringkali tak bisa menjangkau mereka akibat beberapa dasawarsa konflik, yang telah berkecamuk di negara miskin di Tanduk Afrika itu.
"Satu-satunya cara mencegah penyakit dan kematian akibat campak ialah memastikan semua anak diberi vaksin," kata Lauwerier di dalam satu pernyataan di Mogadishu, ibu kota Somalia.
Baca: 110 Orang Mati Kelaparan dalam Dua Hari di Somalia, 50.000 Anak Terancam Mati
"Seorang anak yang menderita gizi buruk parah sembilan kali lebih mungkin untuk meninggal akibat satu penyakit seperti campak ketimbang anak yang sehat. Kami tak boleh menyia-nyiakan waktu," katanya seperti dilaporkan Xinhua, Rabu (26/4/2017) pagi.
Kegiatan tersebut – yang dilaksanakan melalui kemitraan dengan Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa organisasi non-pemerintah – juga meliputi pemberian suplemen vitamin A untuk mendorong kekebalan serta obat cacing.
Sebanyak 5.700 kasus dugaan campak sepanjang tahun ini telah dilaporkan di seluruh negeri itu, lebih dari jumlah kasus yang sama pada 2016.
Lebih dari 100.000 orang telah datang ke Baidoa untuk mencari bantuan, termasuk sedikitnya 70.000 orang pada Maret saja.
Baca: 29.000 Balita Somalia Mati Kelaparan
"Kami hanya tahu terlalu sedikit dari kelaparan 2011 bahwa campak, ditambah dengan gizi buruk dan pengungsian, adalah gabungan yang sangat mematikan buat anak-anak," kata Lauwerier.
Kegiatan di Baidoa adalah bagian dari upaya untuk memberi vaksin kepada sebanyak 110.000 anak pengungsi yang berusia di bawah lima tahun di tempat bermasalah di seluruh Somalia tengah-selatan, ditambah 250.000 anak di Somaliland, terhadap penyakit menular yang mematikan, sampai akhir Mei.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.