Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Promosikan" Resor Pribadi Trump, Kedubes AS di London Tuai Kritik

Kompas.com - 26/04/2017, 08:13 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Keberadaan informasi soal kompleks peristirahatan mewah milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Mar-a-Lago di Florida, di laman Kedutaan Besar AS di London, Inggris menuai kritikan.

Blog yang diterbitkan pada 5 April lalu itu memapar sejarah rumah peristirahatan yang memiliki 114 kamar tersebut. 

Tempat itu sering kali digambarkan sebagai 'Gedung Putih musim dingin Trump'.

Baca: Tandai 100 Hari Berkuasa, Trump Gelar Acara Besar di Pennsylvania

Pimpinan minoritas DPR, Nancy Pelosi dan Senator Oregon, Ron Wyden, menuding Kementerian Luar Negeri AS telah mempromosikan klub pribadi Trump.

Namun pihak Kemenlu belum memberikan tanggapan atas tudingan itu.

Dalam cuitan di akun Twitter, Pelosi menulis: "Mengapa Departemen Luar Negeri (pemerintahan) @RealDonaldTrump mempromosikan klub pribadi Presiden? # Trump100Days."

Sementara itu, Senator Wyden, anggota partai Demokrat dari Oregon, menulis: "Ya, saya penasaran @StateDept. Mengapa wajib pajak mempromosikan klub pribadi Presiden?"

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mark Toner, ternyata tidak mengetahui unggahan tersebut, saat media mengangkat masalah itu pada hari Senin (24/4/2017). Demikian diberitakan laman CNN.

Blog tersebut mengunggah tulisan yang menyebutkan bahwa "Mar-a-Lago, kompleks peristirahatan Presiden Trump di Florida, menjadi terkenal sejak presiden sering bepergian ke sana untuk bekerja ataupun menjamu para pemimpin dunia.

Trump sudah menjamu Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di kompleks tersebut.

Unggahan tersebut juga menyatakan bahwa Trump bukan presiden pertama yang memiliki akses ke Mar-a-Lago sebagai tempat peristirahatan di Florida, tapi ia orang pertama yang menggunakannya.

"Dengan mengunjungi 'Gedung Putih musim dingin' ini, Trump memenuhi impian menjadi pemilik awal dan perancang Mar-a-Lago."

Sejak menjabat menjadi Presiden, ia telah menghabiskan tujuh akhir pekan di Mar-a-Lago, yang ia beli pada tahun 1985, dan mengubahnya menjadi tempat untuk para anggota klub terbatas.

Penggunaan resor itu untuk kegiatan Trump membuat gusar para pembayar pajak dan menimbulkan pertanyaan tentang campur aduk urusan bisnis dan tugas sebagai kepala pemerintahan.

Klub tersebut telah menaikkan biaya keanggotaan dari yang awalnya sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp1,3 miliar menjadi 200.000 atau mencapai Rp2,6 miliar, setelah Trump terpilih menjadi presiden.

Berbagai tokoh, Partai Demokrat, dan pengawas etika menanyakan apakah ada potensi konflik kepentingan yang dapat menguntungkan kepentingan bisnisnya saat Trump menjabat sebagai Presiden.

Pada bulan Desember, Trump mengumumkan bahwa ia berencana untuk menutup yayasan amalnya, meski penyelidikan terhadap praktiknya itu terus berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com