MANILA, KOMPAS.com - Seorang pengacara Filipina mengajukan gugatan terhadap Presiden Rodrigo Duterte dan pejabat seniornya ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) karena kebijakan antinarkoba-nya.
Pengacara Filipina, Jude Sabio, menyatakan pengaduan setebal 77 halaman diajukan ke terhadap Duterte.
Pengacara itu menjelaskan, Duterte telah "berulang kali dan terus menerus" melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca juga: Duterte Jadi Presiden, Tiap Hari 44 Warga Filipina Tewas Terkait Narkoba
Di bawah pemerintahan Duterte, termasuk saat dia menjabat wali kota Davao, praktik pembunuhan tersangka narkoba dan penjahat lainnya telah menjadi "praktik terbaik".
Jude Sabio adalah pengacara yang mewakili Edgar Matobato, seorang pria yang telah memberikan kesaksian di Senat Filipina tentang perintah pembunuhan yang dikeluarkan Duterte.
Matobato adalah anggota dari salah satu regu penembak yang menjalankan perintah Duterte tersebut.
Kesaksian Matobato dan seorang anggota kepolisian yang sudah pensiun, Arturo Lascanas, menjadi dasar pengaduan yang diajukan ke ICC.
Baca juga: Terkait Narkoba, Duterte Bilang Masih Banyak yang Akan Dibunuh
Dalam gugatan itu disebutkan, setidaknya 11 pejabat senior pemerintahan juga bertanggung jawab atas aksi-aksi pembunuhan tersebut.
Anggota parlemen Filipina menerangkan tidak menemukan bukti-bukti dari kesaksian Matobato di Senat dan para pembantu presiden Duterte menyebut kesaksian itu sebagai rekayasa.
Hampir 9.000 orang telah terbunuh sejak Eduardo Duterte menjabat sebagai presiden tahun lalu. Polisi mengklaim sepertiga dari pembunuhan tersebut dilakukan untuk membela diri selama operasi polisi yang sah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.