Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengungsi di Inggris Jadi Tunawisma dan Miskin

Kompas.com - 25/04/2017, 16:24 WIB

LONDON, KOMPAS.com – Terlalu banyak pengungsi atau imigran di Inggris telah menjadi tunawisma dan miskin.

Masalah ini harus diatasi dengan pembentukan menteri khusus urusan pengungsi untuk pengintegrasian mereka.

Sekelompok anggota parlemen Inggris menyampaikan hal itu pada Selasa (25/4/2017) seperti dilaporkan Reuters.

Para anggota parlemen mengatakan, penting bagi pengungsi menerima lebih banyak bantuan seperti mengakses kelas bahasa Inggris, layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan.

"Pengungsi membawa begitu banyak bakat dan keterampilan, mereka hanya perlu peluang untuk membuka potensi mereka, " kata Thangam Debbonaire, Ketua Kelompok Lintas Partai, dalam sebuah pernyataan.

Menurut para anggota parlemen itu, Inggris harus menyusun kebijakan pengungsi "berdasarkan kasih" seiring negeri itu bergerak menuju sistem imigrasi pasca-Brexit menyusul keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Hampir 10.000 orang yang diberi status pengungsi di Inggris tahun lalu melalui jalur suaka, sementara sekitar 3.500 pengungsi dimukimkan langsung.

Laporan para anggota parlemen itu mengatakan banyak yang menjalani sampai akhir proses suaka berakhir miskin karena bantuan kepada mereka terputus setelah 28 hari pascamereka diberikan status pengungsi.

Mereka menyerukan agar periode itu diperpanjang untuk 50 hari agar memberi pengungsi waktu untuk mendapatkan dokumen, akomodasi akses dan mengamankan bantuan sementara mereka mencari pekerjaan.

Maurice Wren, Ketua Dewan Amal Pengungsi, mengatakan tidak dapat diterima bahwa di satu sisi ada tawaran bantuan kepaa beberapa pengungsi bantuan di saat yang lain terpapar "risiko tinggi tunawisma, kelaparan, dan putus asa".

"Mereka adalah orang yang telah melarikan diri dari bom yang sama dan peluru yang sama, penting bagi pemerintah mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan yang sama untuk mulai membangun kembali kehidupan mereka, "katanya dalam pernyataan.

Dewan Pengungsi mencontohkan salah satu pengungsi Suriah yang telah lima bulan menjadi tunawisma dan pengangguran karena penundaan birokrasi.

Pengungsi Suriah tersebut terpaksa mengandalkan makanan dari donasi staf di toko amal tempat ia menjadi relawan.

Sebelumnya, setidak-tidaknya delapan orang, termasuk anak kecil, tenggelam akibat perahu layar pengangkut pengungsi dan pendatang tenggelam di perairan pulau Lesbos, Yunani, Senin (24/4/2017).

Lesbos adalah gerbang utama bagi hampir satu juta pengungsi Suriah, Irak, dan Afganistan, yang bergerak menuju Uni Eropa pada 2015. Mereka menyeberang dari Turki.

Kesepakatan Uni Eropa dengan Turki pada Maret 2016 ialah menutup semua jalur itu.

Lebih dari 4.800 pengungsi dan pendatang menyeberang ke Yunani dari Turki pada tahun ini, kata data UNHCR, dan sekitar 20 orang tiba di Yunani setiap hari.

Sedikit-dikitnya 173.000 orang, kebanyakan warga Suriah, tiba di Yunani pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com