Sejauh ini, mantan bankir ini belum menjabarkan lebih spesifik agendanya jika terpilih.
Sosok berhaluan sentris ini secara umum berjanji akan menurunkan defisit anggaran dan memotong pajak korporasi.
Macron konsisten memimpin jajak pendapat dengan raihan 60 persen suara.
Baca: Simak, 5 Fakta Menarik tentang Emmanuel Macron
Presiden Francois Hollande yang juga merupakan mantan mentor politik Macron telah menyampaikan dukungan terbuka terhadapnya.
Macron juga menerima dukungan dari mantan pesaingnya Francois Fillon dan Boneit Hamon yang tersingkir di putaran pertama.
Le Pen menyerang Macron sebagai “bayi Hollande” merujuk kepada sosok Macron yang pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi di kabinet Hollande.
Baca: Presiden Hollande Minta Warga Perancis Tak Pilih Le Pen, Mengapa?
Harapan le Pen adalah pemilih akan teringat bahwa Macron pernah menjadi bagian dari pemerintahan sosialis Hollande yang saat ini sangat tidak populer.
Macron meninggalkan kabinet Hollande untuk maju sebagai capres, keputusan yang merusak hubungannya dengan Hollande yang menuduhnya sebagai pengkhianat.
Pilpres Perancis ini sangat bersejarah karena baik Macron maupun Le Pen tidak berasal dari dua partai mainstream yang selalu mendominasi kancah perpolitikan Perancis.
Baik Partai Republik yang berhaluan konservatif dan Partai Sosialis gagal meloloskan kedua capresnya ke putaran kedua, sejarah baru yang belum pernah terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.