Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas yang Seret Penumpang United Airlines Buka Suara, Apa Katanya?

Kompas.com - 25/04/2017, 08:08 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Salah seorang petugas penerbangan yang menyeret penumpang pesawat United Airlines di Chicago awal bulan ini, buka suara dan memberikan pengakuan. 

Menurut dia, dokter yang menjadi korban penyeretan di dalam kabin United Airlines itu sempat melakukan kekerasan verbal dan fisik.

Sang dokter pun sempat bergumul dan memukul petugas, sebelum kehilangan keseimbangan dan jatuh hingga mulutnya menghantam sandaran tangan pada kursi. 

Departemen Penerbangan Chicago, Senin (24/4/2017) merilis laporan pengakuan petugas tersebut, sebagai bagian dari tanggapan atas penggunaan ketentuan kebebasan informasi yang diajukan Associated Press.

Dalam laporan tersebut terungkap cerita kasus yang menggemparkan dunia penerbangan itu berdasarkan versi pelaku.

Dia membeberkan apa yang terjadi dalam penerbangan dari Bandara Internasional O'Hare, 9 April lalu.

Seperti yang telah diberitakan, insiden ini mendapat perhatian luas setelah sebuah rekaman video diungah oleh para penumpang di pesawat tersebut.

Kabar itu pun langsung tersebar luas dan menjadi aib bagi dunia penerbangan internasional, departemen penerbangan Chicago, khususnya bagi pihak United Airlines.

Dalam laporan itu pun terungkap nama petugas, James Long. Sebelum ini, otoritas terkait menolak untuk mempublikasikan nama pelaku penyeretan itu. 

Long mengaku, dia masuk ke dalam pesawat setelah dipanggil terkait gangguan dari dua penumpang yang menolak meninggalkan pesawat.

Pihak United sebelumnya meminta empat penumpang untuk keluar dari pesawat demi empat petugas maskapai tersebut yang harus segera melakukan penerbangan ke Louisville, Kentucky.

Long mendekati korban, Dokter David Dao (69), dan meminta dia untuk meninggalkan pesawat.

Namun, Dao menolak permintaan itu. Dia lalu menekuk lengan lelaki tua itu dengan kuat. 

Baca: Pria yang Diseret di Dalam Pesawat Gugat United Airlines

Menurut Long, hal itu dilakukan agar dia bisa membawa Dao keluar pesawat, dari posisi duduk di sisi jendela.

"Namun tiba-tiba dia melakukan perlawanan, memukul, dan bahkan berkelahi," ungkap Long dalam pengakuan tertulisnya. 

Di saat itulah, Dao terjatuh dan mulutnya menghantam sandaran tangan di kursi bagian selasar pesawat.

Long juga menyebut, dia terpaksa menyeret Dao karena lelaki itu menolak untuk berdiri. 

Petugas itu mengaku menulis kronologi kejadian ini karena kini dia menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan. 

Dalam video yang diambil para penumpang, terdengar banyak teriakan dari penumpang lain yang ada di dalam kabin.

Baca: Demi Kursi untuk Stafnya, United Airlines Seret Penumpang dari Pesawat

Kemudian terlihat Dao diseret dengan tarikan pada kedua tangannya menyusuri selasar pesawat, diiringi reaksi penumpang lain yang ketakutan. 

Dalam laporan terpisah yang dilansir Senin kemarin, dengan judul "Hospitalization Case Report," Kepolisian Chicago menyebutkan, wajah Dao terkena sandaran tangan di kursi saat petugas menggiringnya keluar. 

Tidak ada rincian laporan luka-luka Dao, namun pada sebuah konferensi pers beberapa hari setelah kejadian tersebut, pengacara Dao mengatakan bahwa dokter tersebut menderita patah hidung dan gegar otak, dan kehilangan dua gigi depan.

Menyusul kasus ini, Long bersama dua petugas lainnya dibebastugaskan hingga penyelidikan rampung.

Baca: Pasca Penyeretan Penumpang, Tak Ada Pegawai United Airlines yang Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com