KOMPAS.com - Sebuah universitas di Korea Utara mengumumkan bahwa warga Amerika Serikat yang ditahan aparat negeri itu, Sabtu lalu, adalah Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim.
Warga AS keturunan Korea itu mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang selama beberapa minggu sebelum ditangkap.
Investigasi terhadap Kim tidak terkait urusan apa pun dengan universitas. Demikian pernyataan tertulis pihak universitas dalam sebuah pernyataan kepada BBC.
Disebutkan, Kim ditangkap saat hendak meninggalkan Pyongyang.
Namun, Pihak berwenang Korea Utara belum menyebutkan alasan penangkapan tersebut.
Baca: AS Intip Lokasi Uji Coba Nuklir Korut, yang Terlihat Orang Main Voli
Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, Kim, yang umurnya sekitar 50-an tahun, terlibat dalam berbagai program bantuan dan berada di Korea Utara untuk membahas kegiatan bantuan kemanusiaan.
Dia dilaporkan mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Yanbian di China, yang berafiliasi dengan universitas di Pyongyang itu.
Sayang, panggilan telepon wartawan BBC ke Yanbian tidak dijawab.
Rektor Universitas di Pyongyang, Park Chan-mo, dikutip oleh kantor berita Reuters mengatakan, Kim terlibat dengan beberapa kegiatan lain di luar universitas seperti membantu panti asuhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.