Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang dan AS Sepakat Bekerja Sama Terkait Korut

Kompas.com - 24/04/2017, 17:30 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Senin (24/4/2017), mengatakan sepakat selalu menjaga hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Korea Utara, dengan menuntut Pyongyang menahan diri seiring dengan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.

Abe mengatakan kepada wartawan setelah berbicara melalui telepon dengan Trump bahwa dia menghargai sikap pemimpin AS itu untuk menunjukkan bahwa banyak pilihan ketika berhadapan dengan Korut.

Ketegangan meningkat tajam seiring dengan kemajuan program nuklir dan peluru kendali Korut.

AS memerintahkan kapal induk USS Carl Vinson berlayar ke Semenanjung Korea, yang mendorong Pyongyang mengatakan bahwa Korut siap menenggelamkan kapal induk tersebut.

Baca juga: Demi Cegah Uji Coba Nuklir, AS Siap Serang Korea Utara

Dua kapal perusak Jepang bergabung dengan kapal induk AS sebagai bentuk kesetiakawanan.

Sementara itu Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya memastikan komitmen Washington untuk terus mendukung Jepang dari ancaman nuklir dan rudal Korut.

Pence tiba di Tokyo pada Selasa setelah mengunjungi Korut, di mana dia juga menyampaikan dukungan serupa.

Kepada Korut, dia menegaskan bahwa era kebijakan "kesabaran strategis" AS terhadap Pyongyang sudah berakhir.

Korut memang rutin mengancam akan menghancurkan Jepang, Korsel, dan AS. Akhir-akhir ini, negara tersebut juga sering melakukan uji coba senjata rudal kendali - yang terbaru pada Minggu lalu.

Baca juga: Korea Utara Rilis Video Penghancuran Amerika Serikat

"Era kesabaran strategis sudah usai. Presiden Donald Trump kini tengah mengupayakan kerja sama dengan Jepang, Korsel, dan semua negara sekutu di kawasan, serta China untuk mencari resolusi damai dan denuklirisasi semenanjung Korea," kata Pence di Tokyo sebelum makan siang bersama Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Kami mengakui bahwa rakyat Jepang tinggal di tengah provokasi yang terus meluas di sekitar Laut Jepang. Kami 100 persen mendukung anda," kata dia.

Sebelumnya pada Senin, wakil utusan Korut untuk PBB, Kim In Ryong, menuding AS telah menciptakan "situasi di mana perang nuklir akan terjadi kapan saja,"

Dia juga menyatakan bahwa pihaknya berhak menggelar uji coba nuklir "pada waktu dan di tempat yang diperlukan."

Sementara itu Wakil Menteri Korut,  Han Song-Ryol, kepada BBC, mengungkapkan bahwa uji coba rudal akan rutin dilakukan "setiap pekan, bulan, dan tahun".

Baca juga: Korut Siap Tenggelamkan Kapal Induk AS

Di sisi lain, presiden sementara Korut, Hwang Kyo-ahn, mengatakan bahwa pihaknya akan memperkuat persekutuan dengan AS dan bekerja sama dengan China untuk mengurung tetangganya di utara.

 Pence menjelaskan bahwa Trump telah menunjukkan komitmen terhadap dunia dengan mengirim serangan rudal ke wilayah Suriah dan menjatuhkan bom terbesar di dunia di Afganistan untuk menghancurkan kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Pemerintahan Trump sendiri sudah mengingatkan aksi militer akan dipertimbangkan untuk mengatasi persoalan Korut.

Namun demikian, AS mengaku masih memusatkan perhatian pada pemberlakuan sanksi ekonomi lebih tegas untuk menghindari peluasan konflik ke kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com