WASHINGTON, KOMPAS.com - Sejumlah pakar Amerika Serikat yang sedang meramal uji coba nuklir Korea Utara, terkejut dengan citra satelit yang mereka lihat di lokasi tempat uji coba.
Sebab, berdasarkan gambar yang diambil dari sebuah satelit komersial pada hari Minggu lalu, yang terlihat bukan persiapan uji coba senjata nuklir.
Mereka menyaksikan sejumlah warga Korut sedang bermain bola voli di situs yang diperkirakan akan dipakai untuk uji coba tersebut.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, menyusul ketegangan yang meningkat antara Pyongyang dan Washington, para analis mengira akan melihat aktivitas yang menunjukkan persiapan ledakan bawah tanah di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri.
Baca: Demi Cegah Uji Coba Nuklir, AS Siap Serang Korea Utara
"Kami melihat tiga lokasi di fasilitas tersebut - di wilayah administrasi utama, di daerah pendukung, di pusat komando dan di barak penjaga di dekat pusat komando - mereka menggelar pertandingan bola voli."
Hal itu diungkapkan Joe Bermudez, seorang ahli dalam sebuah proyek pemantauan independen Korea Utara yang berbasis di Washington.
Bermudez lantas mengungkapkan dua penjelasan yang mungkin terjadi atas temuan itu. Pertama, bahwa situs uji coba bisa masuk ke status siaga, atau bahwa permainan tersebut dimaksudkan untuk membingungkan pengamat.
Sebab, Korut tahu bahwa Punggye-ri sedang dalam pengamatan intensif.
Baca: Korea Utara Peringatkan Pecahnya Perang Nuklir
Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir, Korut telah melakukan serangkaian peluncuran rudal balistik. Bukan tak mungkin, mereka akan segera melakukan uji coba nuklir keenam, setelah melakukannya dua tahun lalu.
Bermudez mengatakan, gambar yang diperoleh di situs Punggye-ri menunjukkan adanya indikasi pembuangan kecil dari gerobak ranjau, sebuah tanda adanya pekerjaan bawah tanah.
Namun tidak terlihat ada pemompaan air yang aktif dari sistem terowongan yang digunakan untuk pengujian nuklir.
Baca; Korsel Ketar-ketir Jelang HUT Tentara Korut, Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.