Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pilot Tempur Legendaris Jerman Red Baron Gugur

Kompas.com - 21/04/2017, 13:26 WIB

KOMPAS.com - Pesawat terbang pertama kali digunakan dalam pertempuran adalah pada Perang Dunia I (1914-1918).

Di masa itu muncul nama-nama pilot jago perang udara, salah satunya adalah Baron Manfred von Richthofen alias Red Baron.

Red Baron begitu terkenal karena mencatatkan 80 kemenangan dalam perang udara di masa itu. Dia tewas ditembak pasukan sekutu pada 21 April 1918.

Richthofen, putra seorang bangsawan Prusia, awalnya adalah seorang prajurit infantri sebelum bergabung dengan AU Kekaisaran Jerman pada 1915.

Baca: Kisah Gadis Australia Menyamar Jadi Prajurit Pria Saat Perang Dunia I

Pada 1916, Richthofen sudah meneror Front Barat dalam Perang Dunia I dengan pesawat Albatross bersayap gandanya.

Di akhir 1916, dia sudah menembak jatuh 15 pesawat sekutu, termasuk yang diterbangkan jagoan Ingris, Mayor Lanoe Hawker.

Pada 1917, Richthofen sudah melampaui semua rekor "ace" perang udara baik yang dipegang sekutu maupun para penerbang Jerman.

Saat itu, Roichthofen mulai menggunakan pesawat Foker dengan sayap lapis tiga (triplane) yang seluruhnya dicat merah sebagai penghormatan untuk resimen kavalerinya yang lama.

Meski pesawat itu hanya digunakan selama delapan bulan terakhir karier militernya, pesawat itulah yang membuatnya dijuluki Red Baron.

Wikipedia Replika pesawat Fokker yang digunakan Red Baron dalam Perang Dunia I hingga dia gugur pada 21 April 1918.

Pada 21 April 1918, dengan 80 kemenangan yang sudah dicatatnya, Red Baron memimpin skuadron pesawat triplane masuk jauh ke wilayah sekutu di Perancis untuk mengejar pesawat pengintai Inggris.

Kedatangan skuadron Jerman ini diketahui skuadron sekutu yang dipimpin penerbang AU Kanada Kapten Arthur Roy Brown.

Saat mengejar pesawat yang diterbangkan rekan Roy Brown, Wilfred R May, Red Baron masuk terlalu jauh ke wilayah musuh dan terbang terlalu rendah.

Saat itulah Roy Brown berhasil mengejar Red Baron dan menembakinya. Saat berusaha melepaskan diri dari kejaran musuhnya, Red Baron melintas di atas resimen baterai senjata mesin Australia.

Kontan saja, pasukan Australia menembaki pesawat Fokker merah itu, yang mengakibatkan Richthofen terluka di bagian dadanya.

Meski terluka parah, Richthofen berhasil mendaratkan pesawatnya di sebuah jalan raya tak jauh dari kubu pasukan sekutu.

Namun, saat pasukan Australia tiba di tempat itu, sang Red Baron sudah mengembuskan napasnya yang terakhir.

Baca: 100 Tahun Perang Dunia I Diperingati di Berbagai Negara

Roy Brown, pilot Kanada itu, sering dianggap sebagai penembak Red Baron. Namun, banyak juga yang mengklaim bahwa yang menewaskan Red Baron adalah pasukan Australia.

Jenazah Manfred von Richthofen yang gugur dalam usia 25 tahun dimakamkan dalam sebuah upacara militer oleh sekutu di Bertangles, Perancis.

Jenazahnya kemudian dipindahkan ke makam yang lebih besar di Fricourt. Pada 1925, peti jenazah Red Baron dipindahkan kali ini ke Berlin.

Dia dikebumikan kembali di pemakaman Invaliden dalam sebuah pemakaman kenegaraan yang agung.

Red Baron hingga kini dianggap sebagai salah satu pahlawan Perang Dunia I yang kehebatannya diakui kedua pihak yang berseteru.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com