Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 13 Kali Selundupkan Sperma ke Laos, Pria Asal Thailand Dibekuk

Kompas.com - 20/04/2017, 19:33 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand menangkap seorag pria yang mencoba menyelundupkan enam botol kecil sperma ke Laos.

Pihak bea cukai Thailand, Kamis (20/4/2017), mengatakan, pria berusia 25 tahun itu ditangkap di kota perbatasan Nong Khai dengan enam botol kecil yang dimasukkan ke dalam tabung nitrogen.

"Itu adalah untuk ke-13 kalinya dia menyelundupkan sperma ke Laos," kata seorang petugas bea cukai yang tak mau disebutkan namanya.

Baca: Penelitian soal Sperma Buaya demi Obat Ketidaksuburan Pria

Menurut pemerintah, pria tersebut menyelundupkan sperma yang diperoleh dari para donor asal China dan Vietnam di Bangkok.

Aparat keamanan kemudian menjatuhkan hukuman denda kepada pria tersebut karena melanggar undang-undang yang melarang penyelundupan jaringan reproduksi manusia.

Pemerintah Thailand yakin botol-botol kecil itu akan dijual ke klinik-klinik bayi tabung di Laos, di mana bisnis "penyewaan rahim" sedang marak.

Meledaknya bisnis ini di Laos terjadi setelah pemerintah Thailand dan Kamboja memberantas industri tersebut karena serangkaian skandal dan kekhawatiran adanya eksploitasi.

Baca: Di China, Sperma Bisa Ditukar dengan iPhone 6s

Sejumlah agen-agen "penyewaan rahim" di Laos dan klinik-klinik bayi tabung mengalami pertumbuhan dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa klinik bahkan menawarkan transfer embrio dan menyediakan perawatan kehamilan bagi ibu pengganti di Thailand, yang memiliki fasilitas kesehatan lebih baik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com