MOSKWA, KOMPAS.com - Ilya terlihat lelah dan lusuh. Setelah disiksa para pria berseragam militer di Chechnya, dia kabur ke Moskwa.
Meski berhasil lolos dari penyiksaan, Ilya masih khawatir akan nyawanya, semuanya ini terjadi karena dia adalah seorang gay.
"Di Chechnya, saya hanya bisa memilih berbohong atau mati," ujar pria berusia 20 tahun itu.
Ilya kini bersembunyi di sebuah rumah kecil di pinggiran Moskwa bersama lima pria Chechnya lainnya setelah mereka lolos dari apa yang mereka sebut sebagai kampanye kekerasan terhadap kaum gay di salah satu wilayah Rusia itu.
Baca: Beritakan Nasib Gay di Chechnya, Harian Rusia Dapat Ancaman
Kelima pria itu menolak memberikan identitas asli karena khawatir seseorang akan mengenali dan melacak mereka.
"Jika salah satu kerabat mengatahui jika saya adalah gay, mereka tak akan ragu sedetikpun untuk membunuh saya," kata Nortcho (28), bukan nama sebenarnya.
"Dan jika mereka tak membunuh kami, mereka akan bunuh diri karena gagal menjaga kehormatan keluarga," tambah dia.
Meski sudah berada jauh dari Grozny, ibu kota Chechnya, Ilya masih sering terkejut saat mendengar suara mobil mendekati rumah tempatnya bersembunyi saat ini.
Ilya bisa meloloskan diri berkat bantuan sebuah LSM bernama Jaringan LGBT yang berbasis di Moskwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.