"Kami kadang mengadakan kenduri dan saya memasak nasi, ayam dan ikan, dan mereka menyukai makanan saya."
Terbang meninggalkan sangkar
Mempelajari Bahasa Inggris di Inggris membuat perempuan berusia 45 tahun tahun ini menjadi mandiri.
"Awalnya saya berusaha keras untuk bisa memahami orang yang berbicara kepada saya dalam bahasa Inggris, dan saya bahkan menemui kesulitan dengan kata-kata seperti 'ya' dan 'tidak'."
"Tapi saya terus memperbaikinya dan ingin terus belajar. Ternyata itu membuat saya lebih mudah dalam bepergian dan pergi ke dokter."
Malala, yang kini berusia 19 tahun, akan melanjutkan pendidikannya ke universitas di musim gugur nanti untuk belajar politik, filsafat, dan ekonomi. Ia sudah diterima di universitas.
Baca: Malala Yousafzai Dapat Tawaran dari Universitas Terkenal di Inggris
"Kami sangat senang. Pada hari ia mendapat tawaran universitas, kami menangis tapi setiap momen dalam hidupnya membuat kami bahagia," kata dia.
Namun air mata tak dapat dibendung lagi membayangkan putrinya yang ibaratnya akan terbang jauh meninggalkan sangkar.
"Saya mengkhawatirkan makannya dan bagaimana ia akan memasak untuk dirinya sendiri. Ini sulit tapi saya harus menerimanya."
"Saya akan merindukannya dan rumah akan kosong tanpa dia. Malala bukan hanya anak saya tapi juga teman saya."
Topik Pilihan: Malala Melawan Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.